Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/08/2019, 19:28 WIB
Bestari Kumala Dewi

Editor

KOMPAS.com - Banyak informasi beredar soal penyebab autisme, yang belum terbukti kebenarannya, seperti soal vaksin yang disebut sebagai penyebab autisme.

Menurut National Institute of Neurological Disorders and Stroke, peneliti mengaitkan sejumlah keabnormalan gen dengan autisme dan percaya bahwa perpaduan genetik dan lingkungan kemungkinan berperan. Lima hal berikut telah dikesampingkan sebagai penyebab autisme, yakni:

1. Vaksin

Gerakan anti-vaksin yang muncul, dipicu oleh klaim "ilmiah" di akhir 1990-an yang telah sejak lama didiskreditkan. Meskipun demikian, legenda itu tetap hidup sampai sekarang.

Sebuah studi tahun 2011 oleh Institute of Medicine melaporkan delapan vaksin yang diberikan kepada anak-anak dan orang dewasa, sangat aman.

Pada 2013, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di AS (CDC) juga mengatakan bahwa vaksin tidak menyebabkan autisme.

Baca juga: Kenali 7 Tanda Autisme pada Bayi dan Balita

2. Konsumsi Antidepresan Selama Kehamilan

Sebuah studi di Denmark yang melibatkan lebih dari 600.000 kelahiran, menemukan tidak ada hubungan antara autisme dengan penggunaan antidepresan selama kehamilan.

"Peneliti memang menemukan ada peningkatan risiko yang sangat kecil, namun itu ditemukan pada wanita yang sebelum hamil minum antidepresan bukan saat mereka hamil," kata Van Groningen M.D., internis di NYU Langone Medical Center.

3. Pola Makan

"Berdasarkan literatur saat ini, tidak ada bukti kuat untuk mendukung hubungan kausal antara pola makan dan autisme," kata Groningen.

Banyak orangtua menerapkan diet khusus, seperti makanan bebas gluten, untuk membantu anak mereka yang autis.

Tapi, ini tidak berarti bahwa autisme pada anak disebabkan oleh makanan yang mengandung gandum atau susu.

Baca juga: Mitos-mitos yang Banyak Beredar Seputar Anak Autis dan Kebenarannya

 

4. Faktor Lingkungan

Karena ada beberapa faktor genetik yang jelas terkait dengan autisme, tidak mungkin kita mengabaikan faktor lingkungan, seperti paparan polutan dan bahan kimia seperti pthalates, atau obat-obatan tertentu, sebagai salah satu hal pemicu autisme.

Namun, gen memainkan peran yang lebih besar. Misalnya, anak laki-laki empat kali lebih mungkin untuk mengembangkan autisme dibandingkan anak perempuan.

Bukan hanya itu, keluarga yang memiliki satu anak dengan autisme akan memiliki risiko lebih besar memiliki anak lain dengan gangguan tersebut.

Baca juga: Mengenal Penyebab Autis, Gejala, dan Terapi yang Bisa Dilakukan

5. Konsumsi Folat Kadar Normal

Folat sangat penting untuk perkembangan saraf bayi, tetapi penelitian dari Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health menunjukkan, bahwa terlalu banyak folat sama buruknya dengan kekurangan folat.

Para peneliti menemukan bahwa, asupan folat lebih dari empat kali dosis yang dianjurkan, akan menggandakan risiko anak terkena autisme.

Dosis harian folat yang dianjurkan adalah 400 mikrogram untuk wanita usia subur.

Baca juga: Mengenali Ciri Autisme pada Balita Usia 0-3 Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com