Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/08/2019, 06:33 WIB
Nabilla Tashandra,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Meninggalnya seorang petugas satuan keamanan (satpam) di Gading Serpong, Tangerang, Banten, karena gigitan ular welang menjadi sorotan masyarakat luas.

Di kalangan masyarakat pun beredar informasi mengenai pencegahan agar ular tidak datang dan masuk ke dalam rumah.

Namun, berhati-hatilah karena tidak semua informasi yang beredar itu benar. Bahkan, tak sedikit informasi yang justru salah.

Pakar Gigitan Ular dan Toksikologi, DR. dr. Tri Maharani, M.Si SP.EM meluruskan beberapa informasi salah yang beredar di masyarakat. Misalnya, anjuran mempersiapkan keset atau tali ijuk di sekeliling rumah.

Baca juga: Perhatikan 5 Hal Ini Agar Tak Celaka Ketika Memelihara Ular

Maha menegaskan, ular sama sekali tidak takut dengan ijuk.

"Ular itu buta dan tuli. Dia tidak bisa takut oleh ijuk. Dia tidak bisa lihat ketika dikasih ijuk, kayu. Dia cuma takut sama satu hal, namanya manusia," kata Maha ketika dihubungi, Minggu (25/8/2019).

Informasi lainnya yang dinilai tidak benar adalah mengenai ketersediaan Serum Anti Bisa Ular (SABU).

Pertama, hal yang perlu diutamakan ketika seseorang terkena gigitan ular adalah penanganan pertama yang dilakukan secara tepat, bukan SABU. Sebab, masih banyak pihak yang salah dalam melakukan penanganan pertama korban gigitan ular, sehingga membuatnya nyawanya tak tertolong.

"Anti-venom bukan sesuatu yang prinsip. Yang prinsip adalah pertolongan," ucapnya.

Kedua, rumah sakit juga tidak bisa dipaksa untuk menyediakan SABU. Sebab, SABU memiliki masa kadaluwarsa hanya hingga dua tahun. Maka jika tidak ada pasien gigitan ular, rumah sakit akan rugi.

SABU juga tidak bisa dibeli oleh masyarakat biasa, namun harus dibeli dengan resep dokter. Penyimpanan SABU juga tidak boleh sembarangan, melainkan harus disimpan dalam sebuah tempat penyimpanan dengan suhu 2 hingga 8 derajat Celcius.

"Kalau ditaruh di kulkas lalu dibuka suhunya naik menjadi 20 derajat itu akan rusak," tutur Kepala IGD RS Umum Daha Husada, Kediri, Jawa Timur itu.

Baca juga: Sering Salah, Begini Cara Penanganan Gigitan Ular yang Tepat

Lalu, apa yang masyarakat harus lakukan untuk mencegah ular masuk ke dalam rumah?

1. Jangan panik

Maha mengingatkan agar masyarakat tidak panik, bahkan jika melihat ular masuk ke dalam rumah.

Jangan panik dan tetaplah diam. Sebab, penglihatan dan pendengaran kebanyakan ular tidak tajam. Ular biasanya mendeteksi sensor gerak dan panas, sehingga ia tidak akan menyerang objek yang diam. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com