Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Cincin Pernikahan Disematkan di Jari Manis?

Kompas.com - 26/08/2019, 13:39 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hanya dengan melihat cincin di jari manis seseorang, kita bisa tahu seseorang telah menikah. Budaya tersebut bisa temukan di banyak negara.

Memakai cincin di jari manis merupakan kebiasaan lama dan punya landasan historis.

Tradisi ini ternyata berasal dari Mesir Kuno dan terbukti ketika para arkeolog menemukan bukti berupa pengantin wanita memakai cincin dalam sebuah heliograf.

Sejak zaman Yunani dan Romawi Kuno, orang-orang telah menyematkan cincin pernikahan di jari manis kiri.

“Pada zaman kuno, ada anggapan bahwa ada jari di tangan kiri mengalir langsung ke jantung Anda,” ucap Bernadette Chapman, pendiri Aliansi Perencana Pernikahan Inggris.

Jantung dianggap sebagai pusat emosi, dan orang Romawi Kuno menyebutnya sebagai vena amoris atau vena cinta.

Namun, pengetahuan manusia tentang anatomi tubuh berkembang pesat sejak saat itu. Bahkan, ternyata tidak ada yang namanya vena amoris.

Meski jantung adalah organ yang memompa darah, namun orang tetap menghubungkannya dengan hal romantis dan emosional.

Oleh karena itu, mereka masih memakai cincin pernikahan di jari manis kiri.

Baca juga: Meghan Markle Desain Ulang Cincin Pertunangannya

Variasi budaya

Terlepas dari kisah manis itu, masih ada beberapa budaya yang tidak mengikuti tradisi ini, terutama budaya barat.

"Beberapa budaya menerapkan kebebasan pada pasangan mengenai jari tangan mana yang akan disematkan cincin pernikahan," kata konsultan bisnis Jennifer Claire Constant.

Menurut Constant, pasangan dari negara-negara Eropa seperti Austria, Denmark, dan Jerman mengenakan cincin di tangan kanan mereka sebagai gantinya.

Orang-orang di India memilih juga menggunakan cincin tangan kanan karena tangan kiri dianggap tidak bersih.

Variasi pada tradisi jari manis pernihakan menunjukan tradisi pernikahan paling kuno pun tidak berlaku ketat dan kaku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com