Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Hal yang Terjadi Saat Berhenti Mengonsumsi Pemanis Buatan

Kompas.com - 26/08/2019, 14:15 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

 

5. Mengatasi sakit kepala

Pemanis buatan bisa memicu sakit kepala karena kekurangan kafein. Namun menurut Dr Cederquist, rasa sakit itu dapat mereda seiring waktu dan dapat diminimalisir dengan mengurangi kafein secara perlahan.

6. Pencernaan lebih sehat

Perkembangan bakteri baik dalam pencernaan turut berpengaruh pada risiko obesitas.

Menurut sebuah penelitian pada hewan pada tahun 2013, mengonsumsi pemanis buatan dapat membantu menumbuhkan jumlah bakteri baik dalam usus dan meminimalisir risiko berat badan.

Riset dalam Journal of Toxicology dan Environmental Health juga telah membuktikannya.

Sebelumnya, muncul mitos pemanis buatan tidak mengalami pengubahan saat melewati sistem pencernaan, sehingga tidak menimbulkan bahaya.

Namun, para peneliti menemukan beberapa jenis pemanis buatan mengalami metabolisme dan berpotensi mengubah susunan bakteri usus.

Usus yang sehat penting bagi sistem kekebalan tubuh, metabolisme, dan kesehatan tubuh. Demi keseimbangan bakteri dalam usus, hindarilah konsumsi gula buatan.

Baca juga: Studi: Tak Dibutuhkan Gula pada Secangkir Teh

7. Meningkatkan kualitas ASI

Menurut penelitian, pola makan membentuk rasa ASI dan memengaruhi preferensi makanan bayi nantinya.

Makanan yang dapat memengaruhi asi, khususnya kacang polong, wortel dan pemanis buatan.

Satu studi tahun 2015 dari National Institutes of Health menemukan adanya sucralose, acesulfame-K, dan sakarin dalam ASI dari 65 persen wanita yang menjadi subjek penelitian.

Diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan konsekuensi pemanis buatan pada ASI.

Namun, penelitian membuktikan pemanis buatan membuat rasa ASI lebih manis dari biasanya, yang dapat membuat anak-anak hobi mengonsumsi makanan manis.

Baca juga: 6 Fakta Seputar Gula, dari Jenis hingga Batas Konsumsinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com