Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Leonardo DiCaprio Komitmen Sumbang Rp 71 Miliar untuk Hutan Amazon

Kompas.com - 26/08/2019, 21:39 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kabar tentang kebakaran hutan Amazon belakangan ini cukup membuat hati miris.

Betapa tidak, hutan Amazon yang notabene sebagai salah satu paru-paru dunia kian tak menentu nasibnya, karena kebakaran tersebut.

Banyak yang tergerak karena kondisi tersebut, termasuk aktor dan aktivis lingkungan Leonardo DiCaprio.

Bersama organisasi nirlaba Earth Alliance, DiCaprio berkomitmen melakukan pembentukan dana darurat sebesar 5 juta dolar atau Rp 71 miliar.

Dana tersebut untuk memfokuskan sumber daya kritis bagi masyarakat adat dan mitra lokal lainnya yang bekerja untuk melindungi kelangsungan hidup keanekaragaman hayati Amazon.

Baca juga: Gaya Retro Brad Pitt dan Leonardo DiCaprio untuk Film Terbarunya

Pekan lalu terungkap kepada khalayak, hutan hujan Amazon terbakar karena ulah manusia tak bertanggungjawab.

Menurut Business Insider, lebih dari 9.500 kebakaran hutan baru dimulai di seluruh Brasil di lembah hutan sejak 15 Agustus, di mana ilmuwan mencatat lebih dari 74.000 kebakaran di seluruh Brazil selama tahun 2019.

Jumlah tersebut kira-kira dua kali lipat dari jumlah 40.000 kebakaran pada 2018. Plus, situasi ini menandai "peningkatan 83 persen" dibandingkan tahun lalu.

Kebakaran menjadi sangat buruk, sehingga menyebabkan negara bagian terbesar di Brazil, Amazonas, secara efektif mendeklarasikan keadaan darurat pada Senin lalu.

Kebakaran tersebut menyebabkan area seluas 519 mil persegi terbakar (kira-kira dua kali ukuran Tokyo), serta lapisan asap selebar 1,2 juta mil persegi.

Baca juga: Leonardo DiCaprio Jadi Investor Merek Sepatu

Kondisi itu praktis menghalangi matahari pada waktu-waktu tertentu di kota-kota seperti Sao Paulo, yang ribuan mil jauhnya dari sebagian besar kebakaran.

Sebagian besar ini terkait dengan taktik pertanian Brasil membakar lahan hutan untuk penggembalaan ternak skala besar dan memberi makan tanaman.

Teknik merusak itu dianggap kian langgeng di masa presiden baru Brasil, Jair Bolsonaro. Plus, Jair juga menurunkan jumlah denda untuk deforestasi ilegal dan penambangan.

Kebakaran tidak hanya menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki terhadap pasokan oksigen dunia.

Efek lain adalah konsekuensi kesehatan, sebab manusia dan hewan menghirup berbagai bahan kimia melalui asap, yang bisa memakan waktu berminggu-minggu (atau bahkan berbulan-bulan) untuk menyerap atmosfer bumi.

Baca juga: Demi Hutan Sumatera, Stella McCartney Rancang Busana Upcycling

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com