Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Punya Penyakit Kulit Eksim? Ini Cara Mudah Merawatnya di Rumah

Kompas.com - 27/08/2019, 08:27 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Apakah kamu mengalami gatal-gatal pada kulit? Bisa jadi itu adalah eksim. Jenis eksim yang paling sering terjadi adalah eksim atopik, yang dikenal juga dengan istilah dermatitis atopik.

Gejala eksim atopik umumnya berupa kulit gatal dan iritasi. Meski mirip, gejala eksim atopik bukanlah reaksi alergi. Faktor keturunan dan pengaruh lingkungan kerap dituding sebagai pemicunya.

Hingga saat ini, eksim atopik diduga terjadi akibat kombinasi dari berbagai faktor. Mulai dari pengaruh genetik atau keturunan, gangguan pada sistem kekebalan tubuh, faktor lingkungan, aktivitas yang membuat kulit jadi sensitif, serta kerusakan pada lapisan pelindung kulit yang memicu kandungan air di kulit lebih cepat menguap dan kuman lebih mudah masuk.

Mungkin banyak beredar anggapan bahwa eksim menular atau hanya dialami oleh orang yang tinggal di area yang kurang bersih. Anggapan-anggapan ini tidaklah tepat.

Berikut fakta mengenai eksim yang sebaiknya kita ketahui:

1. Eksim tidak menular

Satu hal yang pasti, penyakit eksim kulit, khususnya eksim atopik, bukanlah penyakit menular. Jika kamu mengalaminya, kondisi ini bukan karena tertular dari orang lain. Ataupun bila sedang mengalami kekambuhan eksim, kamu tak akan menularkannya pada orang lain.

2. Eksim dipengaruhi oleh faktor keturunan

Orang yang menderita eksim atopik biasanya memiliki anggota keluarga dengan penyakit yang sama. Ini berarti, faktor genetik diduga kuat punya peran besar.

Selain itu, anak-anak yang menderita penyakit kulit eksim juga cenderung menderita asma atau alergi saat bertambah besar.

3. Eksim kemungkinan dipengaruhi oleh usia ibu saat hamil

Masih belum jelas apa pengaruh usia ibu saat anak dilahirkan dengan kejadian penyakit kulit eksim pada anaknya.

Tetapi anak-anak yang lahir dari ibu yang berusia lebih tua memiliki kemungkinan lebih besar untuk menderita eksim atopik jika dibandingkan dengan anak-anak yang saat lahir saat sang ibu berusia muda.

4. Eksim bukan terjadi akibat kebersihan yang tidak terjaga

Dari pengamatan kasus-kasus yang terjadi, kebanyakan penderita eksim atopik (terutama yang masih anak-anak) justru berasal dari kelas sosial menengah ke atas, serta tinggal di daerah urban dengan tingkat polusi yang cukup tinggi atau beriklim dingin.

Karena penyebabnya belum pasti, penanganan penyakit eksim juga belum bisa dipastikan. Perawatan yang diberikan umumnya berdasarkan gejala yang terjadi maupun pemicunya.

Pemicu bukanlah sesuatu yang menjadi penyebab mendasar penyakit tersebut, melainkan sesuatu yang dapat menyebabkan munculnya gejala atau kekambuhan.

Pemicu paling umum dari penyakit eksim adalah zat-zat yang bisa mengiritasi kulit. Misalnya, kandungan bahan kimia dalam deterjen, sabun, atau pewangi.

Oleh sebab itu, cara terbaik dalam menangani eksim adalah dengan mendeteksi dan menghindari pemicunya. Bila gejala terlanjur muncul, kamu bisa melakukan beberapa langkah perawatan di rumah untuk mengurangi gejala.

Cara menangani penyakit kulit eksim yang kambuh

Ilustrasi menggunakan pelembabnd3000 Ilustrasi menggunakan pelembab
Penyakit kulit eksim tidak bisa disembuhkan secara total. Gejala-gejalanya bisa menghilang, tapi suatu saat bisa kambuh kembali bila ada pemicunya.

Saat kambuh, cara-cara berikut ini mungkin bisakamu lakukan di rumah sebagai tindakan penanganan:

1. Mandi

Memang ada yang mengatakan bahwa sering mandi justru membuat kulit kering. Ada juga yang mengemukakan bahwa mandi akan menjaga kelembapan kulit karena mencegah penguapan kandungan air di kulit.

Untuk penderita penyakit eksim kulit, disarankan untuk mandi setidaknya satu kali dalam sehari. Manfaat mandi adalah membersihkan kulit dari pemuci alergi (alergen) dan bahan iritan kulit, sekaligus menghidrasi kulit.

Baca juga: Musim Kemarau, Jangan Mandi Terlalu Lama demi Kulit Sehat...

2. Perhatikan produk perawatan yang digunakan

Meski mandi sangat dianjurkan bagi pengidap eksim, perhatikan juga sabun yang digunakan. Pilihlah sabun mandi dengan kandungan kimia yang ringan atau sabun dari bahan aktif alami. Dengan ini, sabun tidak menimbulkan iritasi atau menjadi pemicu kemunculan eksim.

Demikian pula dengan pelembap yang digunakan. Pastikan produk ini tidak mengandung bahan kimia yang keras maupun parfum.

Usapkan losion atau krim pelembap pada kulit segera setelah keluar dari kamar mandi. Berdasarkan beberapa penelitian, kelembapan kulit akan lebih terjaga jika pelembap digunakan saat kulit masih agak basah sehabis mandi. Apa alasannya?

Pasalnya, losion dan krim pelembap akan membantu dalam menyimpan air di kulit. Walau begitu, tetap rajin-rajinlah mengoleskan pelembap kulit sepanjang hari untuk menjaga tingkat hidrasinya.

Baca juga: Sembilan Kesalahan dalam Menggunakan Pelembab Wajah

3. Mengoleskan minyak alami sebagai pelembap

Beberapa minyak alami atau minyak esensial memiliki khasiat menjaga kelembapan kulit, serta mengurangi gatal. Oleh sebab itu, minyak ini cukup efektif digunakan untuk meredakan gejala eksim. Beberapa jenis minyak alami yang bisa Anda gunakan meliputi:

Minyak kelapa, terutama jenis murni (virgin coconut oil). Oleskan langsung ke area yang terkena penyakit kulit eksim untuk melembapkan kulit yang kering.

Minyak bunga matahari yang berkhasiat meningkatkan kemampuan lapisan pelindung kulit serta mengurangi peradangan dan kemerahan kulit. Penggunaannya sama seperti minyak kelapa, yaitu dioleskan ke ruam kulit.

Cardiospermum. Ekstrak tanaman ini biasanya tersedia dalam bentuk gel, dan bisa mengurangi peradangan, rasa gatal, serta bakteri yang ada di permukaan kulit.

Selain melakukan perawatan di atas, penderita penyakit kulit eksim juga mesti berusaha mengenali apa yang menjadi pemicu eksimnya kambuh.

Setelah terdeteksi, pemicu tersebut harus dihindari sebisa mungkin. Bila perlu, konsultasikan juga ke dokter agar penanganan bisa lebih optimal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com