Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 06/01/2023, 08:59 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber POP SUGAR,

Mengurangi asupan kalori dan latihan kardio akan membantu menurunkan lemak, yang mengarah pada peningkatan metabolisme.

Kemudian, meningkatkan massa otot akan membuat usaha kita untuk meningkatkan metabolisme semakin terlihat hasilnya.

"Otot meningkatkan metabolisme basal, yang berarti kemampuan tubuh untuk membakar lebih banyak kalori saat istirahat juga meningkat," ucap Lowden.

"Tingkat massa otot yang lebih tinggi juga dapat meningkatkan jumlah kalori yang dibakar selama beraktivitas dan berolahraga," tambah dia.

Pada dasarnya, tingkat massa otot setara dengan metabolisme tubuh.

Jadi, memulai program latihan angkat besi selama empat minggu, yang dirancang khusus untuk pemula, mungkin bisa menjadi pilihan.

Baca juga: Berapa Lama Waktu Diperlukan untuk Bentuk Otot Perut?

4. Konsumsi lemak sehat dan protein

Menurut Dori Arad, Direktur Mount Sinai PhysioLab, lemak dan protein dicerna lebih lama oleh tubuh dan mengeluarkan energi lebih banyak daripada makanan lain.

Meskipun membangun otot adalah cara terbaik untuk meningkatkan metabolisme, makan lebih banyak protein dan lemak dapat juga meningkatkan metabolisme.

Protein juga membantu kita membangun massa otot. Untuk mendapatkan asupan protein, kita bisa mengonsumsi ayan atau kalkun tanpa kulit kacang dan lentil, ikan, tahu dan daging sapi giling.

Untuk mendapatkan asupan lemak sehat, kita bisa mengonsumsi kacang-kacangan, minyak ikan, alpukat, dan minyak zaitun.

5. Konsisten

Menurunkan berat badan saat kita memiliki metabolisme yang lambat memang bukan hal yang mudah.

Namun, hal itu dapat diatasi dengan perubahan gaya hidup yang konsisten.

"Tingkat metabolisme basal yang lebih rendah menunjukan bahwa kita butuh kesabaran dan konsistensi tinggi," kata Lowden.

Mungkin perlu waktu lebih lama untuk melakukan perubahan yang tepat dan melihat hasil yang kita cari.

Namun, menurut Lowden, semua tantangan tersebut bukan berarti kita tak bisa menaklukannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com