Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengerikan, Hampir 100 Kasus Penyakit Paru-paru Misterius Berkaitan dengan Vape

Kompas.com - 27/08/2019, 20:40 WIB
Bestari Kumala Dewi

Editor

 Para pasien mengaku, menghirup berbagai zat, termasuk nikotin dan produk dengan bahan dasar ganja yang diolahnya sendiri di rumah.

Atas kejadian ini, CDC memberitahu semua tenaga kesehatan dan dokter di seluruh negeri tentang penyakit apa yang harus diperhatikan. Departemen kesehatan negara bagian juga telah mengeluarkan peringatan terkait hal ini.

Para remaja awalnya menunjukkan gejala yang tampak dapat diatasi dan konsisten dengan infeksi virus dan bakteri pneumonia.

Gejala-gejala ini termasuk sesak napas, batuk, demam, dan rasa tidak nyaman pada perut, kata Emily Chapman, kepala petugas medis di Children's Minnesota, Minneapolis.

Baca juga: Rokok Vape Tidak Aman Dikonsumsi

Tetapi kondisi pasien terus memburuk, meskipun dalam banyak kasus pengobatan telah dilakukan dengan antibiotik dan bantuan oksigen.

“Beberapa bahkan menderita gagal napas dan harus memakai ventilator,” tambah Chapman.

Chapman mengatakan, para dokter akhirnya menyimpulkan bahwa ada hubungan antara cedera paru-paru akut dengan penggunaan vape.

Para pasien yang diobati dengan steroid, di antara terapi lainnya, menunjukkan peningkatan.

Namun demikian, dokter tidak tahu apakah pasien akan menderita konsekuensi jangka panjang.

"Kasus-kasus ini sangat kompleks untuk didiagnosis, karena gejalanya dapat meniru infeksi umum, tapi juga dapat menyebabkan komplikasi parah dan memperpanjang masa rawat inap," catat Chapman.

"Perhatian medis sangat penting dalam kondisi ini. Kondisi pernapasan dapat terus menurun tanpa perawatan yang tepat."

Baca juga: Satu Bukti Lagi Mengapa Vape Tak Lebih Sehat dari Rokok Biasa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com