Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Harus Dilakukan jika Berpikir Mengalami Infertilitas?

Kompas.com - 27/08/2019, 21:15 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber NYPost

KOMPAS.com - Infertilitas didefinisikan sebagai kegagalan untuk hamil setelah 12 bulan melakukan hubungan seksual tanpa kondom.

Namun, ada banyak faktor yang dapat menyebabkan infertilitas, beberapa di antaranya harus dievaluasi dan diobati lebih awal dari kondisi tersebut.

Jika kamu berpikir mengalami interfitilitas, penting untuk mencari bantuan dari ahli kesehatan.

Dilansir laman New York Post, berikut adalah beberapa tanda kemungkinan mengalami infertilitas menurut Barry Witt, direktur medis WINFertility dan Greenwich Fertility.

1. Usia

Jika kamu berusia di atas 35 tahun, biasanya waktu mencoba (apakah infertilitas atau tidak) adalah 6 bulan, dan jika lebih lama, maka bisa mengurangi kesempatan berhasil saat mendapat bantuan medis.

Sebab, kesuburan cepat menurun pada wanita di atas 35, bahkan setengah dari wanita di atas 40 mengalami infertilitas karena terkait usia. Jumlah dan kualitas telur menurun seiring bertambahnya usia.

Kamu bisa melakukan beragam serangkain tes, seperti tes cadangan ovarium yang dapat mengidentifikasi wanita dengan jumlah telur rendah.

Baca juga: Bayi Tabung, Membuka Peluang Kehamilan Pasangan dengan Infertilitas

Tes ini termasuk pengujian AMH (hormon antimullerian) dan pemeriksaan ultrasonografi ovarium untuk menghitung folikel yang terlihat (tempat sel telur berkembang).

Jumlah telur yang rendah, yang disebut cadangan ovarium yang berkurang, dapat mengurangi kemungkinan untuk hamil.

Selain itu, akibat penuaan, kualitas telur berkurang dan persentase embrio abnormal yang dikandung meningkat, sehingga mengakibatkan kesulitan dalam hamil dan tingkat keguguran lebih tinggi.

Baca juga: Sulit Hamil Tak Selalu Perlu Bayi Tabung

 

2. Ovulasi

Jika mengalami menstruasi yang sangat tidak teratur, dengan panjang siklus lebih dari 35 hari, kemungkinan kamu tidak mengalami atau jarang ovulasi. Perlu diketahui, wanita dengan masalah ovulasi perlu mendapatkan evaluasi.

Perawatan medis untuk menginduksi ovulasi bisa sangat berhasil, jadi tidak ada alasan untuk menunda mencari bantuan.

3. Riwayat kesehatan

Jika memiliki riwayat medis yang menunjukkan risiko infertilitas lebih tinggi untuk kamu atau pasangan, maka harus mencari bantuan lebih cepat daripada yang seharusnya.

Hal ini termasuk riwayat infeksi panggul (penyakit radang panggul atau PID) yang dapat merusak tuba falopi atau riwayat endometriosis atau operasi untuk mengangkat kista dari ovarium.

Baca juga: Sulit Hamil, Kapan Perlu Konsultasi ke Dokter?

Wanita dengan riwayat pernah menjalani operasi perut sebelumnya yang mungkin telah memengaruhi organ-organ panggul (seperti apendiks yang pecah, misalnya) berisiko lebih tinggi untuk adhesi panggul (jaringan parut di sekitar tuba falopi) di mana dapat merusak kesuburan.

Sementara itu, pria yang berisiko lebih tinggi mengalami infertilitas harus segera dievaluasi dengan analisis sperma. Hal ini termasuk pria yang pernah menjalani operasi untuk torsi testis atau untuk testis yang tidak turun.

Baca juga: 10 Penyebab Utama Sulit Hamil

 

4. Kesehatan dan gaya hidup

Ada beberapa cara untuk meningkatkan kesuburan, bahkan sebelum mencoba untuk hamil. Salah satunya penting untuk berada dalam kesehatan terbaik.

Jika memiliki masalah medis, seperti diabetes atau hipertensi, maka harus dirawat dan dikendalikan secara optimal sebelum hamil.

Selain itu, menghindari produk nikotin dan ganja, membatasi alkohol dan kafein, mencapai dan memertahankan berat badan yang sehat dengan makan makanan yang sehat (termasuk buah-buahan, sayuran, dan multivitamin harian) dan berolahraga secara teratur--semuanya penting dalam mempersiapkan diri untuk hamil.

Baca juga: Semuanya Normal, tapi Kok Sulit Hamil? Mungkin Ini Penyebabnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber NYPost
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com