Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/08/2019, 06:49 WIB
Nabilla Tashandra,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber Mirror

KOMPAS.com - Dalam hidup ini, kita biasa menemui sekelompok orang yang pesimis dan kelompok lainnya yang optimis.

Tak hanya memengaruhi identitas karakter, dampak sikap optimis dan pesimis ternyata memiliki dampak yang lebih jauh.

Sebuah studi menemukan, bahwa sikap optimis bisa membuat kemungkinan panjang umur seseorang lebih besar.

Studi yang dilakukan oleh para ilmuwan dari Boston University School of Medicine menyimpulkan, bahwa sikap optimis bahkan bisa membuat harapan hidup seseorang mencapai 85 tahun atau lebih.

Baca juga: Orang yang Optimis Lebih Panjang Umur

Studi itu bukanlah satu-satunya. Awal Agustus ini para peneliti dari University of Illinois menemukan bahwa sikap optimis bisa membuat tidur seseorang lebih nyenyak.

Studi lainnya yang dilakukan pada 2015 juga bahwa orang-orang yang berpikiran positif memiliki jantung yang lebih sehat.

Semua orang pastinya ingin mendapatkan manfaat tersebut. Namun pertanyaannya, apakah bisa kita membangun sikap optimis? Atau kah sikap optimis adalah sesuatu yang muncul sejak kita dilahirkan?

Pelatih Program Neuro-Linguistik, Rebecca Lockwood memiliki teori mengapa beberapa orang memiliki sikap optimis yang lebih besar daripada individu lainnya sejak usia muda.

Rebecca menjelaskan, dalam periode jejak kehidupan, antara usia lahir dan usia ketujuh, kita mengambil kepercayaan dari orang-orang sekitar kita, seperti orangtua, anggota keluarga lainnya, guru di sekolah, dan orang-orang lainnya di sekitar kita.

Baca juga: Pola Pikir Pesimis Ternyata Ada Manfaatnya

Halaman:
Sumber Mirror
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com