Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wayang Golek: Dakwah, Soekarno, hingga Bom Bali...

Kompas.com - 28/08/2019, 14:34 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Hal itu terjadi seiring terbitnya travel warning yang diterapkan banyak negara untuk tidak memasuki Indonesia.

“Wisatawan asing ini lebih menyukai wayang golek dibanding pribumi. Makanya saat bom Bali terjadi, nyaris tak ada pemasukan,” ucap dia.

Setelah travel warning dicabut, penjualan wayang golek di galerinya berangsur membaik, meskipun tidak sepenuhnya normal.

Ditambah perdagangan bebas, membuat penjualan menurun. Waktu kunjungan wisatawan asing ke Bandung pun semakin berkurang.

Jika dulu bisa 4-7 hari, sekarang kurang dari itu. “Berbeda dengan Bali yang sangat hidup karena pusat kebudayaannya," kata Tatang.

"Bandung sekarang susah mau nonton wayang golek, belum lagi macet, jadi waktu kunjungannya makin menurun,” tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com