Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/08/2019, 17:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anak memerlukan nutrisi seimbang untuk mendukung kualitas kesehatannya di masa depan, termasuk konsumsi protein lewat susu.

Susu memang bukan sumber nutrisi utama ketika anak memasuki usia 1 tahun. Namun, susu tetap harus diberikan karena pada masa kanak-kanak mereka harus "menabung" zat-zat yang dibutuhkan oleh tulang.

Sayangnya, tak semua anak bisa mengkonsumsi susu sapi. Beberapa anak mengalami alergi sehingga pemberian susu sapi perlu dihindari.

Gejala alergi susu sapi bervariasi. Konsultan tumbuh kembang anak Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, SpA(K) menyebutkan, gejala ringan bisa berupa kulit sedikit memerah atau anak terus-terusan mengucek matanya.

Sementara gejala berat bisa buang-buang air hingga buang air besar berdarah. Untuk memastikan apakah gejala itu karena alergi atau penyebab lain, diperlukan pemeriksaan dokter.

Sebelum memutuskan memberi pengganti susu sapi, Rini menyarankan agar para orangtua berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Konsultan tumbuh kembang anak Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, SpA(K) pada peluncuran SGM Ekplor Advance+ Soya di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (28/8/2019). KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Konsultan tumbuh kembang anak Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, SpA(K) pada peluncuran SGM Ekplor Advance+ Soya di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (28/8/2019).
Beberapa anak perlu menjalani pemeriksaan laboratorium meskipun kasus tersebut sangat sedikit.

"Jika curiga harus segera bertanya atau penyakitnya tidak bisa teratasi karena sering kambuh sehingga tumbuh kembang terganggu," kata Rini pada peluncuran SGM Ekplor Advance+ Soya di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (28/8/2019).

Baca juga: Kiat Natasha Rizki Hadapi Anak yang Alergi Susu Sapi

Bagi anak yang mengalami alergi susu bisa mengonsumsi alternatif berupa protein terhidrolisa atau susu yang proteinnya telah dipecah menjadi bentuk lebih kecil untuk mengurangi risiko munculnya reaksi alergi.

Selain itu, anak juga bisa mengkonsumsi susu dengan formula kedelai. Namun, Rini menegaskan bahwa kedelai yang dimaksud berbeda dengan susu kedelai yang ada di pasaran.

Susu soya yang dibuat untuk anak alergi biasanya sudah diperkaya dengan zat-zat gizi yang dibutukan untuk tumbuh kembagn anak. Kandungan energi segelas susu kedelai juga tidak jauh dari susu sapi biasa, hanya saja sumbernya tidak berasal dari hewani.

Tak hanya terbukti aman, beberapa penelitian juga membuktikan bahwa susu berbahan kedelai juga mendukung tumbuh kembang anak, sama seperti manfaat susu sapi.

Ini sekaligus menjawab kekhawatiran banyak ibu bahwa tumbuh kembang anak akan terganggu jika tidak mengkonsumsi susu sapi.

"Ini adalah alternatif yang aman dan efektif pada anak yang kebutuhan nutrisinya tidak bisa terpenuhi dari susu pertumbuhan berbahan dasar susu sapi," ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, PT Sarihusada Generasi Mahardhika meluncurkan SGM Eksplor Advance+ Soya dengan lima kebaikan ComplinutriSoy+ untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi anak yang tidak cocok dengan susu sapi.

Lima kebaikan tersebut antara lain 100 persen Isolat Protein Soya berkualitas, minyak ikan, omega 3 dan 6, Bebas Laktosa, Sumber Serat, serta 13 Vitamin & 7 Mineral.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com