Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Dana yang Harus Disiapkan untuk Punya Perhiasan Berlian

Kompas.com - 29/08/2019, 11:06 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dari beragam jenis perhiasan, barangkali hanya perhiasan yang memakai berlian saja yang identik dengan kesan mewah dan mahal. Apalagi, biasanya hanya selebriti atau wanita-wanita kelas atas saja yang memakai perhiasan berlian.

Citra berlian sebagai batu mulia yang mahal pun tak terhindarkan. PR Manager PT Central Mega Kencana, Nickoline Retna mengatakan, sebetulnya harga perhiasan berlian tidak setinggi yang kita duga.

Ia menjelaskan, sebutir berlian punya proses panjang di baliknya. Diawali dari pembentukan berlian mentah di perut bumi dalam lingkungan bertemperatur dan tekanan tinggi.

Proses pembuatannya pun memakan waktu yang sangat lama sehingga akhirnya bisa ditambang, diasah dan kemudian dipasang di perhiasan.

Meski harganya cenderung lebih tinggi daripada perhiasan lainnya, namun Nickoline mengatakan berlian memberikan kualitas. Semakin baik kualitas berlian, akan semakin tinggi nilainya.

"Harga berlian mahal? Itu sudah pasti, yang terpenting adalah harga yang dibayarkan oleh pelanggan sudah sesuai dengan kualitasnya. Mahal tapi bukan kemahalan," kata Nickoline.

Kualitas berlian terlihat dari 4C atau singkatan dari Cut, Color, Clarity, dan Carat. Untuk memastikan keaslian dan kualitas berlian, terdapat sertifikat khusus yang salah satunya dikeluarkan oleh The Gemological Institute of America (GIA).

Baca juga: Melihat Desain Berlian yang Disukai Kaum Milenial

Kisaran harga

Nah, berapa dana yang perlu kita siapkan untuk memiliki perhiasan berlian?

Sebagai gambaran, Nickoline menyebutkan, The Palace Jeweler, misalnya, menyediakan perhiasan berlian mulai dari harga di bawah Rp 1 juta. Sementara Frank & co. memiliki koleksi liontin berlian dengan harga mulai dari Rp. 2,29 juta.

Angka yang sebetulnya bisa kita capai tak terlalu lama, asalkan rela menahan diri membeli barang-barang hobi, seperti sepatu, tas, mainan, barang elektronik, dan lainnya.

Bagi anak-anak muda, investasi berlian bisa diawali dari cincin tunangan dan cincin kawin.
Apalagi selama ini berlian dianggap berkaitan erat dengan cinta.

"Berlian adalah lambang cinta abadi, karena berlian merupakan substansi terkeras yang tidak bisa hancur kecuali dengan berlian itu sendiri," ujar Nickoline.

Menurut De Beers Group Diamond Insight report, kesadaran milenial dan gen Z untuk memiliki berlian sebagai lambang cinta tersebut sudah sangat tinggi. Tren ini dipengaruhi pula dari promosi masif merek-merek perhiasan lewat influencer.

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

Daya beli milenial dan gen Z terhadap berlian juga diperkirakan akan cukup besar ke depannya.

"Di masa mendatang milenial dan gen Z akan memiliki spending power yang cukup besar dibandingkan older generasi yang akan menurun interestnya terhadap perhiasan berlian," kata Nickoline.

PT CMK sendiri berupaya terus mendekatkan toko-tokonya kepada pelanggan di berbagai daerah. Apalagi belum lama ini PT CMK menjadi jawara tunggal kategori ‘Toko Berlian’ pada malam penganugerahan Top Brand Award 2019 pada 21 Agustus lalu.

The Palace National Jeweler, Frank & co., dan Mondial Jeweler juga secara berurutan menempati posisi pertama hingga ketiga sebagai merek paling dikenal dan paling banyak dibeli oleh masyarakat Indonesia.

Adapun saat ini, PT CMK memiliki 70 gerai yang tersebar di 18 kota di Indonesia.

Baca juga: Memilih Berlian, Apa yang Harus Diperhatikan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com