Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terus Makan Meski Kenyang? Mungkin Kamu Mengidap Binge Eating

Kompas.com - 29/08/2019, 11:20 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Pernahkah kamu memakan sesuatu dalam keadaan perut yang sebenarnya sudah kenyang? Lalu, langsung merasa menyesal setelahnya?

Bila iya, kamu perlu berhati-hati. Pasalnya, kamu bisa jadi sedang mengidap gangguan makan yang disebut binge eating disorder (BED).

Apa itu binge eating?

Secara umum, makan berlebihan yang dilakukan sesekali termasuk wajar dan seharusnya tidak memicu kekhawatiran. Misalnya, makan banyak pada acara pesta, pernikahan, reuni keluarga, atau saat berlibur.

Namun ketika makan berlebihan sudah menjadi sebuah kebiasaan, hal ini patut diwaspadai.

Seperti kata binge yang memiliki arti ‘melakukan sesuatu secara berlebihan’, binge eating adalah gangguan makan yang ditandai dengan kebiasaan makan dalam jumlah luar biasa banyak di satu waktu.

Gangguan makan binge eating umumnya mulai terjadi pada saat masa remaja hingga di awal usia dua puluhan. Penyakit mental ini juga tergolong kronis (jangka panjang) dan dapat berlangsung hingga hitungan tahun.

Baca juga: Selebritas Korsel Lahap 5 Mangkuk Mie dalam 48 Detik, Ini Bahaya Makan Cepat

Kapan seseorang dikatakan mengalami binge eating disorder?

Inilah tanda-tanda jika seseorang mengalami gangguan makan binge eating disorder:

  • Makan dengan porsi yang sangat banyak dalam batas waktu tertentu, contohnya dalam kurun waktu tiga jam.
  • Makan dengan cepat selama periode binge eating.
  • Sering makan sendirian atau secara diam-diam.
  • Terus makan, padahal sedang tidak lapar atau bahkan saat perut sudah dalam keadaan kenyang.
  • Perut sering terasa tidak nyaman karena terlalu kenyang.
  • Merasa bahwa perilaku makannya tidak terkendali, namun tetap tidak bisa menahan diri untuk melakukannya.
  • Mengalami stres, depresi, malu, bersalah, atau marah atas perilaku makannya sendiri.
  • Sering melakukan diet, tetapi tidak ada penurunan berat badan secara signifikan.

Pada masing-masing penderita, tingkat keparahan binge eating bisa berlainan. Kondisi ini bisa dilihat dari frekuensi binge eating yang dilakukannya dalam waktu seminggu.

Perlu bantuan dari dokter spesialis jiwa atau psikolog untuk mendiagnosis binge eating disorder secara pasti. Demikian pula dengan faktor yang menyebabkan penderita mengalami gangguan mental ini.

Baca juga: Melatih Kebiasaan Makan Secara Sadar

8 Pemicu di balik gangguan makan BED

Ilustrasi makan sambil main ponselshutterstock Ilustrasi makan sambil main ponsel
Seperti kebanyakan penyakit mental, penyebab binge eating disorder juga belum diketahui secara pasti. Namun beberapa faktor di bawah ini dapat berperan dalam mempertinggi risiko kelainan binge eating:

1. Pengaruh faktor keturunan atau genetik

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kemunculan binge eating disorder dipengaruhi oleh faktor genetik. Ini berarti, kemungkinan untuk mengalami BED menjadi lebih tinggi bila memiliki anggota keluarga yang juga mengalami penyakit yang sama.

2. Adanya perubahan pada struktur otak

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com