Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Konsep Cloud Kitchen yang Tengah Naik Daun...

Kompas.com - 29/08/2019, 11:47 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Perkembangan teknologi komunikasi yang begitu cepat telah mengubah gaya hidup banyak orang. Termasuk dalam persoalan makan.

Di dunia, kini dikenal sebutan cloud kitchen. Sebut saja China. Di sana konsep cloud kitchen sudah terkenal dan kian membesar.

Begitu pun di Amerika Serikat, konsep serupa tengah berkembang.  Lalu bagaimana dengan Indonesia?

Sejumlah platform di Tanah Air tengah mengembangkan cloud kitchen. Salah satu yang sudah mengeksekusi dapur satelit ini adalah Grab.

Baca juga: Cara Cepat Membersihkan dan Merapikan Dapur

Setelah membuka dapur satelit dengan nama GrabKitchen di sejumlah titik di Jakarta, kini Grab membuka di Bandung, dan disusul Bali, pada September 2019.

“Target kami di Bandung ada lima titik sampai akhir tahun.”

Begitu kata Head of Marketing GrabFood and New Business Grab Indonesia, Ichmeralda Altri Rachman kepada Kompas.com di Bandung, Kamis (29/8/2019).

Ichmeralda mengatakan, konsep cloud kitchen yang diadopsinya sudah disesuaikan dengan kondisi pasar Indonesia. Sebab, karakteristik setiap konsumen tentu berbeda.

Misalnya orang Eropa senang membawa makan dari rumah. Sedangkan orang Asia senang membeli makanan.

Dengan cloud kitchen, konsumen ataupun pelaku usaha sangat terbantu.

Baca juga: Makanan Organik Bukan Cuma untuk Orang Sakit

Pada intinya, sambung Ichmeralda, GrabKitchen merupakan dapur delivery-only, yang menggabungkan sejumlah brand makanan dan minuman dalam satu dapur sentral.

Nah, dapur itu nantinya akan memenuhi permintaan santapan di wilayah tertentu.

Konsep dapur satelit ini memudahkan konsumen memilih santapan di area tersebut, serta mempersingkat waktu pengantaran.

“Pemilihan lokasi dipilih dari daerah mana yang paling banyak memesan. Di Bandung, Jalan Tubagus Ismail yang dipilih,” sambung dia.

Sedangkan pilihan menu, dipilih berdasarkan menu favorit yang paling banyak dipesan. Untuk Kota Bandung, karakteristik konsumennya tidak jauh dengan orang Indonesia keseluruhan.

Pengguna di Indonesia suka daging ayam. Karena itu, di GrabKitchen Bandung terdapat beberapa merchant yang menawarkan menu daging ayam.

Baca juga: Lagi-lagi Bandung, Sepatu Keren dari Bahan Kulit Ceker Ayam...

Keuntungan lainnya dari dapur satelit adalah konsep "mix and match".

Konsumen bisa memesan beberapa menu dari restoran yang berbeda dalam satu kali pemesanan dengan satu kali pengantaran.

“Untuk merchant tidak perlu membayar sewa tempat atau membayar kelengkapan dapur mereka. Itu tentu menguntungkan merchant,” cetus dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com