Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibanding Zaman Dulu, Sekarang Banyak Orang Lebih Gampang Gemuk

Kompas.com - 30/08/2019, 09:03 WIB
Bestari Kumala Dewi

Editor

KOMPAS.com - Sudah mengurangi porsi makan dan berolahraga, tapi angka di timbangan masih menunjukkan berat badan kamu lebih berat dari teman sekantor yang merupakan generasi tahun 80-an?

Sepertinya tidak mengejutkan, pasalnya sebuah penelitian di tahun 2015 menemukan, bahwa orang-orang di saat ini 10 persen lebih berat ketimbang teman-teman mereka dari tahun 80-an.

Mengapa bisa demikian? Bahkan, dengan menerapkan diet seimbang dan berolahraga teratur.

"Alasan mengapa lebih mudah bagi orang untuk menjadi kurus pada 1980-an, menurut para peneliti, adalah karena beberapa faktor tersembunyi yang mungkin tidak pernah kita perhitungkan," kata Olga Khazan, staf penulis di The Atlantic.

Baca juga: Penyebab Gemuk yang Jarang Diketahui

Dia menjelaskan bahwa faktor-faktor seperti bahan kimia, obat-obatan, dan mikrobioma adalah penyebab utama mengapa orang sekarang lebih gemuk daripada orang-orang di masa lalu.

Bahan kimia dapat ditemukan hampir di mana-mana dalam segala hal yang mengelilingi kita setiap hari.

Mulai dari zat pelindung furnitur, pestisida pada sayuran, aditif untuk memperpanjang masa makanan, dan bahan pembersih serta plastik.

Menurut Khazan, bahan kimia ini sebenarnya bisa mengubah cara tubuh membakar energi atau menyimpan lemak.

"Bisa jadi hanya membuat perbedaan kecil, tapi bermakna," tambahnya.

Baca juga: Joging Olahraga Terbaik untuk Cegah Kegemukan

Obat-obatan seperti antidepresan yang diresepkan secara luas kepada orang-orang, untuk mengelola kondisi medis yang serius juga merupakan penyebab lain.

Hal itu dapat menyebabkan penambahan berat badan yang tidak diinginkan, pada orang-orang yang menjalani pengobatan.

"Beberapa dari obat itu bahkan membuatmu lebih lapar dan membuat makan lebih banyak, tetapi ada juga kemungkinan mereka memengaruhi tubuh dengan cara yang sama, bahwa mereka berpotensi mengubah cara tubuh membakar energi, dan bisa jadi mengarah ke beberapa retensi berat badan, ” jelas Khazan.

Baca juga: 5 Tanda Gangguan Hormon yang Picu Kegemukan

 

Faktor ketiga adalah mikrobioma.

“Mikrobioma adalah organisme, virus, jamur, bakteri apa pun yang hidup di dalam tubuh manusia,” papar Dr. Rutchi Mathur, seorang ahli endokrinologi dan profesor kedokteran di Cedars-Sinai Medical Center.

“Mikrobioma yang paling melimpah sebenarnya ada di saluran Gastrointestinal, sehingga ketika kita berbicara tentang mikrobioma manusia, kebanyakan dari kita berbicara tentang mikroba saluran Gastrointestinal,” imbuhnya.

Kehadiran mikroba dalam usus sangat memengaruhi berat badan. Mereka memecah serat dan mengubahnya menjadi energi, sehingga mengatur nafsu makan.

Baca juga: Sudah Diet dan Olahraga Tapi Tetap Gemuk, Bisa Jadi karena Faktor Gen

Namun, diet "Barat" yang rendah serat dan tinggi lemak menghambat bakteri baik melakukan tugasnya.

"Dan tiba-tiba, kita agak mengacaukannya dengan memberikan semua hal yang tidak biasa mereka lakukan dan proses, dan saya pikir itu bagian dari apa yang kita lihat," kata Mathur.

Jadi, memang tidak seperti di masa lalu, bobot tubuh orang-orang di masa kini cenderung lebih berat, karena bahan kimia yang seakan membuat kita sulit hidup tanpanya, belum lagi kebiasaan mengonsumsi antidepresan, dan perubahan mikrobioma kita.

Baca juga: Lebih Gemuk Setengah Inci, Mantan Model Victorias Secret Ditolak Klien

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com