Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/09/2019, 21:18 WIB
Bestari Kumala Dewi

Editor

 

Untuk menghadapi hal tersebut, lingkungan perlu memahami karakter lansia. Dengan memahami kondisi lansia, akan lebih mudah memberikan support.

“Kita harus menyadari bahwa itu bukan keinginan mereka para lansia bersikap demikian, tapi karena adanya kemunduran dari sisi psikologis, psikis, dan mental. Kalau kita tidak memahami itu, tentu yang ada hanya rasa kesal saat menghadapinya,” ujar psikolog yang juga Direktur Lembaga Psikologi Daya Insani.

“Menghadapinya memang harus dengan kesabaran. Paling gampang anggap itu bagian dari ibadah. Tempatkan diri kita di posisinya. Kita juga tentu ingin di-support dalam kondisi demikian,” tambah Sani.

Baca juga: Facebook Ternyata Bermanfaat bagi Orang Lanjut Usia

Stres pada lansia

Dalam situasi tertentu, stres dan kecemasan adalah pertahanan alami dan insting tubuh kita. Penyebab stres bisa dari faktor eksternal ataupun faktor internal.

Jadi, ketika ada tekanan, tubuh akan merasakan bahaya dan melepaskan hormon stres ke dalam aliran darah yang kemudian meningkatkan detak jantung, pernapasan, dan proses lain yang menyiapkan tubuh kita untuk merespons dengan cepat. Reaksi alami ini juga dikenal sebagai respons stres.

Menurut penelitian, aktivasi jangka panjang dari respons stres dapat mengurangi kemampuan sistem kekebalan tubuh untuk melawan penyakit.

Tak hanya itu, hal tersebut juga bisa meningkatkan risiko masalah kesehatan fisik dan mental.

Baca juga: Kesepian Akibatkan Orang Lanjut Usia Kurang Gizi

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com