Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diungkap, Dampak Buruk Medsos Lebih Besar pada Remaja Putri

Kompas.com - 02/09/2019, 13:28 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Perbuatan ini termasuk mengirim, mengunggah, atau berbagi konten negatif, berbahaya, palsu, atau konten spesifik tentang orang lain. 

Demikian definisi yang diterbitkan di laman stopbullying.gov -sebuah situs web yang dikelola oleh Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS), AS.

Temuan ini selaras dan konsisten dengan penelitian yang menitikberatkan kepada kaum  remaja di AS.

Baca juga: Seperti Apa Cara Efektif Hadapi Cyber Bully ?

Bulan lalu sebuah penelitian di AS mengungkap, anak perempuan menjadi korban pelecehan online tiga kali lipat lebih banyak dibanding anak laki-laki. 

Di antara siswa SMP dan SMA, tercatat 21 persen anak perempuan mengaku telah diintimidasi secara online atau melalui pesan teks.

Angka tersebut terlihat lebih besar dibandingkan kasus serupa yang dialami anak laki-laki, yang hanya sebanyak tujuh persen. Demikian data the National Center for Education Statistics (NCES).

Beruntung, banyak platform media sosial dan juga pihak sekolah yang mulai memiliki cara yang jelas untuk melaporkan cyberbullying.

Nah, jika orangtua khawatir bahwa anak remaja mereka sedang mengalami pelecehan semacam itu, situs stopbullying.gov merekomendasikan mereka meluangkan waktu untuk menyelidiki perilaku digital anak.

Pertama, orangtua harus memperhatikan jika anak mereka mengalami perubahan mood atau perilaku.

Baca juga: Cyber Bullying Bisa Memicu Keinginan untuk Bunuh Diri

Selanjutnya, mereka dapat memulai percakapan tentang apa yang terjadi, serta mendokumentasikan apa yang terjadi.

Salah satu caranya dengan menyimpan tangkapan layar dari kasus pelecehan online tersebut.

Selain itu, orangtua juga dapat membimbing anak mereka menggunakan detoks media sosial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com