Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/09/2019, 06:06 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

Sementara, penderita diabetes yang ingin melakukan diet ketofastosis dikhawatirkan berisiko mengalami kontrol gula darah yang buruk, kelelahan, energi rendah, dan hipoglikemia karena berpuasa.

Baca juga: 8 Efek Samping yang Mungkin Dirasakan Ketika Menjalani Diet Keto

Cara diet ketofastosis yang dapat dilakukan

Diet ketofastosis memang aman bagi kebanyakan orang. Namun, wanita hamil atau menyusui, serta yang memiliki riwayat makan tidak teratur, sebaiknya hindari jenis diet ini.

Sementara, orang dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes atau penyakit jantung, harus berkonsultasi pada dokter sebelum mencoba diet ketofastosis.

Meski dianggap berguna, diet ini mungkin tidak memiliki manfaat yang sama untuk setiap orang. Sebab, tidak semua orang cocok melakukan diet ketofastosis. Sebelum melakukan diet tersebut, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter.

Sebagian orang mungkin merasa bahwa berpuasa pada diet keto terlalu sulit atau mengalami reaksi yang buruk ketika melakukannya, seperti makan berlebihan ketika tidak berpuasa, cepat marah, dan kelelahan.

Untuk memulai diet ketofastosis, tidak disarankan untuk langsung menjalani keto dan fastosis secara bersamaan karena bisa membuat sistem tubuh syok ketika beralih dari glukosa ke keton sebagai bahan bakar energi.

Oleh sebab itu, disarankan untuk memulai diet keto terlebih dahulu. Setelah melakukan diet keto selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan, barulah bisa meneruskan dengan ketofastosis.

Durasi waktu puasa yang disarankan adalah 12-16 jam selama 4-5 hari dalam seminggu. Ketika tidak berpuasa, kita dapat mengonsumsi makanan tinggi lemak dan rendah karbohidrat.

Untuk durasi waktu menjalankan diet ketofastosis, sebaiknya tidak lebih dari 6 bulan. Setelah itu, kita dapat beralih kembali ke diet keto standar.

Baca juga: Kenalilah, 4 Kesalahan saat Jalani Diet Keto

Menu diet ketofastosis

Menu diet ketofastosis yang dapat dikonsumsi, yaitu telur, alpukat, sayuran berdaun hijau, minyak zaitun, salmon, ayam, brokoli, kembang kol, tuna, dan udang.

Melakukan diet ketofastosis yang ekstrim bisa membuat seseorang memotong kalori terlalu drastis sehingga menyebabkan kehilangan terlalu banyak berat badan atau massa otot.

Untuk menjaga massa otot, disarankan mengonsumsi 1 gram protein per kilogram berat badan setiap hari.

Dalam melakukan diet apa pun, akan lebih baik jika sebelumnya berkonsultasi pada dokter terlebih dahulu untuk memastikan apakah boleh melakukan diet ataukah tidak.

Selain itu, dokter akan merekomendasikan jenis diet yang cocok untukmu dan makanan apa yang sebaiknya dikonsumsi.

Pastikan bahwa kamu berada dalam pengawasan dokter dalam menjalankan diet agar tidak salah dan menyebabkan kekurangan nutrisi.

Baca juga: 5 Kesalahan Umum Menjalani Diet Keto

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com