Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/09/2019, 15:38 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selain jantung, ginjal merupakan organ yang vital. Sedikit saja saja kerusakan terjadi pada ginjal, maka pengobatannya akan panjang, bahkan berakibat fatal.

Jika ginjal tidak bekerja dengan maksimal, kita berisiko besar mengalami berbagai masalah kesehatan kronis seperti penyakit jantung atau gagal ginjal yang memerlukan cuci darah atau cangkok ginjal.

Namun, ada banyak kebisaan buruk yang kita lakukan dan memberi dampak negatif pada organ penyaring ini. Melansir Reader's Digest, berikut tujuh kebiasaan buruk yang merusak ginjal kita:

1. Konsumsi makanan cepat saji

Sebagian besar makanan cepat saji tinggi kandungan natrium, yang buruk bagi jantung dan ginjal. Ketika kita berlebihan mengonsumsi garam, tubuh mengeluarkan antrium dan kalsium saat buang air kecil.

"Terlalu banyak kalsium dapat meningkatkan risiko batu ginjal," kata dokter dari Cleveland Clinic James Simon.

Pembatasan natrium maksimal adalah 2.300 miligram per hari. Jadi, sebelum mengonsumsi makanan olahan, cermati label komposisi yang tertera pada kemasan.

"Orang-orang memperhatikan karbohidrat dan lemak serta kalori, tetapi mereka mengabaikan natrium," kata Simon.

Baca juga: Trik Mengurangi Ketagihan Makanan Cepat Saji

2. Gula darah tidak terkontrol

Tekanan darah tinggi dapat menyulitkan seluruh kinerja tubuh — termasuk ginjal.

“Ginjal pada dasarnya adalah satu set besar pembuluh darah dengan saluran kemih,” kata Simon.

Jika kita menderita tekanan darah tinggi di pembuluh darah besar, kita juga memiliki tekanan darah tinggi di pembuluh darah kecil. Hipertensi yang tidak terkendali dapat merusak pembuluh darah yang menuju ke ginjal dan melukai organ penting itu sendiri.

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

3. Merokok

Riset tahun 2012 menemukan berhenti merokok selama 16 tahun atau lebih mengurangi risiko karsinoma sel ginjal (bentuk paling umum kanker ginjal pada orang dewasa) sebesar 40 persen.

"Apalagi, merokok dapat merusak pembuluh darah, dan meningkatkan risiko tekanan darah tinggi," kata Simon.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com