Para peneliti menemukan, tingkat serangan jantung yang tinggi di semua tempat dengan banyak restoran cepat saji, baik di daerah pedesaan maupun metropolitan.
"Diketahui bahwa makan makanan cepat saji dikaitkan dengan risiko serangan jantung fatal dan nonfatal yang lebih tinggi," kata Saluja.
"Penyakit jantung iskemik, termasuk serangan jantung, adalah salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia," lanjutnya.
Namun demikian, ia mencatat bahwa meskipun ada efek negatif yang dilaporkan dari makanan cepat saji, masyarakat terus meningkatkan konsumsinya.
Baca juga: Makanan Cepat Saji Serang Sistem Kekebalan Tubuh
Peneliti kemudian meminta pejabat kesehatan untuk membuat undang-undang baru yang mengatur peran ketersediaan pangan di masyarakat.
"Kehadiran makanan cepat saji yang muncul di mana-mana perlu menjadi pertimbangan penting untuk pengembangan berkelanjutan di daerah pedesaan dan metropolitan," tambah Saluja.
Menurut Tom Marwick, ketua komite program ilmiah di Cardiac Society of Australia dan Selandia Baru (CSANZ), perubahan kebijakan publik di masa mendatang dapat membantu masyarakat meningkatkan kesehatan dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Baca juga: Begini Awal Mula Makanan Cepat Saji Muncul...
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.