Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/09/2019, 21:21 WIB
Bestari Kumala Dewi

Editor

KOMPAS.com - Sebuah studi baru dari Universitas Colorado Boulder, yang melibatkan hampir setengah juta orang, menunjukkan bahwa kurang tidur atau terlalu banyak tidur meningkatkan risiko seseorang terkena serangan jantung.

Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of American College of Cardiology ini menemukan, mereka yang memiliki latar belakang genetik serangan jantung dapat menurunkan risiko dengan tidur enam hingga sembilan jam setiap malam - tidak lebih, tidak kurang.

Celine Vetter, asisten profesor Fisiologi Integratif dan salah satu penulis penelitian dari Rumah Sakit Umum Massachusetts dan Universitas Manchester, mempelajari 461.000 partisipan Inggris yang berusia 40 hingga 69 tahun yang tidak pernah mengalami serangan jantung dan mengikuti mereka selama tujuh tahun.

Mereka menganalisa informasi genetik subyek, kebiasaan tidur, dan catatan medis.

Baca juga: Benarkah Teh Chamomile Efektif Membantu Kita Tidur?

Tim menemukan, bahwa mereka yang tidur kurang dari enam jam berisiko 20 persen lebih tinggi mengalami serangan jantung, berbeda dengan mereka yang tidur enam hingga sembilan jam setiap malam.

Mereka juga menemukan, tidur lebih dari sembilan jam sehari masih berisiko 34 persen kemungkinan untuk mengembangkan kondisi medis.

"Ini memberikan beberapa bukti terkuat, tapi durasi tidur adalah faktor kunci dalam hal kesehatan jantung dan ini berlaku untuk semua orang," kata Vetter.

Para peneliti menemukan, bahwa tidur antara enam hingga sembilan jam mengurangi risiko sebesar 18 persen ketika mengamati para peserta yang memiliki kecenderungan genetik.

Baca juga: 7 Minuman Ini Bantu Tidur Sekaligus Menurunkan Berat Badan

Studi pengamatan sebelumnya telah mengaitkan serangan jantung dengan tidur, tetapi sulit untuk menunjukkan, apakah kurang tidur atau terlalu banyak tidur menyebabkan masalah kesehatan.

Dengan studi baru ini analisis data yang dikumpulkan dari Biobank UK, menggunakan pendekatan observasional dan penelitian genetik, terungkap bahwa durasi tidur memengaruhi serangan jantung terlepas dari 30 faktor lain - seperti komposisi tubuh, aktivitas fisik, status sosial ekonomi, dan kesehatan mental.

Semakin sering orang tidur di luar rentang enam hingga sembilan jam, semakin besar pula risikonya.

Misalnya, tidur hanya lima jam setiap malam menunjukkan risiko 52 persen lebih tinggi daripada mereka yang tidur tujuh hingga delapan jam.

Baca juga: Efek Mengerikan yang Terjadi pada Tubuh Saat Kurang Tidur

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com