KOMPAS.com - Kecelakaan bisa datang kapan saja, di saat yang tak terduga. Demikian juga dengan gigitan anjing.
Meskipun -seperti diberitakan sebelumnya, ada sejumlah tanda-tanda fisik pada anjing yang dapat dikenali sebelum dia melakukan gigitan, namun risiko gigitan tersebut tetaplah besar.
Baca juga: Cermati, Tanda-tanda Anjing akan Menggigit
Pemilik Petlandia Pet Care di Portland, Oregon, AS, Kris Denny dan juga Dokter hewan asal New York, Laurie Coger mengungkapkan pandangannya tentang penanganan gigitan anjing.
1. Cari tahu rekam jejak anjing tersebut
Jika gigitan anjing sudah merusak kulit, tanyakan pada pemiliknya (jika ada) tentang vaksinasi rabies untuk memastikan anjing tersebut selalu mendapatkannya.
Dokter juga mungkin akan menyarankanmu untuk melakukan vaksin tetanus. Namun, anjing rabies sebetulnya sangat jarang di beberapa daerah.
Baca juga: Anjing Bima Aryo Terkam ART, Ini 4 Kejadian Serupa
2. Membersihkan luka
Jangan lupa membersihkan luka gigitan tersebut seperti membersihkan luka pada umumnya.
Gunakan sabun, air, antiseptik, dan tutup menggunakan perban biasanya dilakukan jika gigitan anjing tidak merusak kulit.
3. Periksa kulit yang rusak
Cek apakah ada kulit yang rusak di sekitar gigitan anjing. Dengan gigitan anjing, masalahnya bisa lebih dari kemungkinan infeksi.
"Hal yang kamu takutkan mungkin adalah kerusakan jaringan," kata Coger.
Sebab, tidak sama seperti cakaran atau gigitan kucing yang lebih kepada luka permukaan, gigitan anjing bisa menjangkau lebih dalam.
Baca juga: INFOGRAFIK: Digigit Anjing, Apa yang Harus Dilakukan?
Itulah kenapa banyak orang yang tergigit anjing mencari bantuan medis, karena hendak memastikan tidak ada otot dan jaringan yang rusak akibat gigitan tersebut.
4. Jangan salahkan ras anjing tertentu