Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Keunggulan Produk Fesyen dari Bahan-bahan Ramah Lingkungan?

Kompas.com - 05/09/2019, 18:25 WIB
Nabilla Tashandra,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Istilah sustainable fashion atau fesyen berkelanjutan mungkin sudah sering kita dengar.

Beberapa merek fesyen ternama pun, kerap mengeluarkan koleksi khusus ramah lingkungan atau bahkan keseluruhan produknya diklaim menggunakan produk ramah lingkungan.

Namun, masih banyak dari kita yang sebetulnya belum memahami betul apa keunggulan dari produk-produk fesyen dengan bahan ramah lingkungan.

Marketing & Branding Manager Lenzing Southeast Asia, Mariam Tania memaparkan alasannya. Lenzing sendiri memiliki merek serat unggulan untuk bahan tekstil dan fesyen, yaitu Tencel. Serat yang diproduksi Lenzing adalah lyocell dan modal.

Baca juga: Spirit Ramah Lingkungan dari Uniqlo, Pangkas Pemakaian Plastik

Selain Tencel, ada pula EcoVero yang memproduksi viscose ramah lingkungan dengan penggunaan air di bawah 50 persen sehingga lebih ramah lingkungan daripada general viscose.

Dari bidang fesyen, serat produksi Lenzing telah digunakan secara luas oleh deretan merek global, seperti H&M, Marks & Spencer, Uniqlo, Levi's, Triset, Mango, dan masih banyak lagi.

1. Bahan lebih lembut dan adem

Tania menyebutkan, salah satu keunggulan produk fesyen dengan bahan ramah lingkungan adalah bahan pakaian yang terasa lebih lembut dan adem karena serat diambil dari pohon, biasanya Eucalyptus dan Beechwood.

Jenis serat yang digunakan membuat serat kain menjadi breathable, sehingga terasa adem di kulit. Ditambah lagi dengan teknologi termoregulasi sehingga bahan akan menyesuaikan iklim.

"Jika panas bahan alam jadi adem, kalau suhu dingin akan jadi hangat," katanya di sela Lenzing Talks di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (5/9/2019).

Meski bersumber dari alam, Tania memastikan Tencel mengambil sumbernya dari hutan industri sehingga tidak mengganggu keberlangsungan lingkungan.

Baca juga: Menteri Susi Pamer Sneakers Converse Ramah Lingkungan

Marketing & Branding Manager Lenzing Southeast Asia, Mariam TanIa.KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Marketing & Branding Manager Lenzing Southeast Asia, Mariam TanIa.

2. Bisa terurai kembali

Bahan-bahan pakaian yang terbuat dari serat alami bisa kembali terurai jika ditanam ke dalam tanah. Untuk serat Tencel, kata Tania, biasanya terurai dalam waktu sekitar 16 hingga 22 minggu.

Memang, tidak semua pakaian menggunakan 100 persen bahan yang bisa terurai dan menggabungkannya dengan bahan lain. Namun, sebetulnya beberapa bahan campuran lain juga bisa terurai.

"Seperti katun 50 persen, Tencel 50 persen tetap bisa terurai Tencel-nya. Tergantung bahannya. Kalau katun kan bisa terurai sebenarnya tapi rentang waktunya sedikit berbeda," ucap dia.

Baca juga: Kanye West Pengin Bikin Yeezy Ramah Lingkungan, Macam Apa?

Memilih produk fesyen ramah lingkungan

Seseorang yang sudah memahami betul karakteristik kain, tentunya bisa dengan mudah membedakan kain-kain yang ramah lingkungan dan tidak bahkan hanya dengan memegangnya.

Namun, hal ini sulit dilakukan oleh orang awam. Hal pertama yang bisa kita lakukan adalah mengecek tag pakaian.

Jika pakaian menggunakan bahan Tencel, misalnya, akan terdapat tag pada bagian pakaian. Bisa pula dengan melihat pada label cara perawatan.

"Pesannya, sebelum beli cek dulu kontennya apa. Sekarang sudah banyak smart buyer yang riset dulu sebelum membeli," ucapnya.

Baca juga: Kosmetik Ramah Lingkungan Lebih Disukai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com