Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/09/2019, 17:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

JAKARTA, KOMPAS.comKepulauan Seribu di utara Ibu Kota merupakan andalan bagi warga Jakarta dan sekitarnya yang ingin menikmati wisata bahari. Namun, keanekaragaman hayati lautnya kini makin terancam oleh banyaknya sampah.

Menjadi salah satu pulau yang banyak dikunjungi, Pulau Harapan di Kepulauan Seribu juga menghadapi efek negatif berupa sampah yang ditinggalkan wisatawan dan juga kiriman sampah dari area Jakarta yang mencemari lautan.

Sampah-sampah tersebut juga menjadi ancaman bagi satwa laut, termasuk pertumbuhan terumbu karang.

Padahal, terumbu karang yang sehat membuat ikan bertambah banyak. Dengan kata lain, terumbu karang sebenarnya adalah “bank ikan”. Terumbu karang juga menghasilkan 50 persen oksigen di dalam air.

Pemulihan kondisi terumbu karang secara normal butuh waktu sangat lama karena rata-rata karang hanya tumbuh 3 cm setiap tahun.

Baca juga: Studi Baru, Peningkatan CO2 Ancam Masa Depan Terumbu Karang

Salah satu metode untuk membantu pemulihan terumbu karang adalah dengan transplantasi karang, seperti yang dilakukan oleh Yayasan Kehati dan 60 orang karyawan The Body Shop Indonesia di Pulau Harapan.

“Kepadatan Pulau Harapan oleh penduduk lokal dan turis bagaikan dua sisi mata uang. Sektor pariwisata tidak hanya memberikan dampak positif, namun juga meninggalkan dampak negatif, salah satunya yaitu masalah sampah plasti,” kata Program Director Yayasan Kehati, Rony Megawantaro di Pulau Harapan, Rabu (4/9/2019).

Volunteer melakukan pengikatan karang dalam modul sebelum ditanam di Pulau Harapan, Kepulauan Seribu, Jakarta, (4/9/2019).Dok The Body Shop Indonesia Volunteer melakukan pengikatan karang dalam modul sebelum ditanam di Pulau Harapan, Kepulauan Seribu, Jakarta, (4/9/2019).

Penanaman karang dilakukan dengan mengambil “anakan” karang Acropora Sp dari terumbu karang yang sehat. Karang-karang itu diikatkan di modul besi berbentuk seperti sarang laba-laba. Modul tersebut lalu “ditanam” di dasar laut dan diharapkan akan terbentuk koloni karang.

Selain menanam 170 karang, peserta volunteering ini juga mengikuti upcycling workshop berupa mendaur ulang kemasan-kemasan makanan plastik menjadi aneka jenis kerajinan, salah satunya tempat pensil atau dompet kecil.

Kegiatan ini diakhiri dengan bersama-sama membersihkan sampah di Pulau Bulat. Meski pulau tersebut tidak berpenghuni, tetapi ceceran sampah tetap terlihat di sekitar pantainya karena terbawa ombak.

Selama sekitar dua jam kegiatan bersih pantai, terkumpul lebih dari lima karung sampah yang terbagi menjadi sampah plastik fleksibel, sampah karet, sampah sterofom, serta sampah B3 seperti baterai atau popok.

Kegiatan membersihkan pantai di Kepulauan Seribu.Dok The Body Shop Indonesia Kegiatan membersihkan pantai di Kepulauan Seribu.

Kegiatan rutin

Kegiatan volunteering seperti yang dilakukan di Pulau Harapan merupakan kegiatan rutin yang dilakukan secara berkala oleh karyawan The Body Shop.

“Kami mewajibkan seluruh karyawan untuk meluangkan waktu selama 8 (delapan) jam per tahun untuk bekerja secara suka rela yang berdampak kepada lingkungan ataupun komunitas di sekitar mereka. Bisa dengan mengikuti kegiatan yang diadakan oleh perusahaan, seperti sekarang ini ataupun bisa dilakukan secara individual,” kata Human Capital Director The Body Shop Indonesia, Mira F.Soetjipto.

Perusahaan yang berpusat di Inggris ini memang terkenal dengan komitmennya terkait lingkungan, hak asasi manusia, dan pemberdayaan perempuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com