Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencernaan Sehat Juga Pengaruhi Mood dan Kecerdasan Anak

Kompas.com - 07/09/2019, 17:09 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Semua orang ingin anak-anaknya sehat dan cerdas. Ketika bicara soal kecerdasan, kesehatan pencernaan mungkin luput di pikiran sebagian orangtua.

Padahal, kesehatan pencernaan juga sangat berpengaruh terhadap kecerdasan anak, lho.

Associate Professor of Pediatrics The Ohio State University of Medicine, Dr. Ryan Carvalho, MD MBA menjelaskan pentingnya fungsi probiotik sebagai bakteri baik yang ada dalam pencernaan.

Selain membantu fungsi pencernaan dan penyerapan makanan, probiotik juga berperan dalam merangsang sistem daya tahan tubuh dan menghasilkan asam lemak.

Asam lemak menjadi neurotransmiter yang membuat komunikasi dengan otak berjalan dengan baik.

"Jika asam lemak banyak diproduksi, pesan yang disampaikan ke otak menjadi lebih positif."

Demikian diungkapkan Ryan dalam acara diskusi bersama Nestle Lactogrow di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (7/9/2019).

Associate Professor of Pediatrics The Ohio State University of Medicine, Dr. Ryan Carvalho, MD MBA pada acara diskusi di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (7/9/2019).KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Associate Professor of Pediatrics The Ohio State University of Medicine, Dr. Ryan Carvalho, MD MBA pada acara diskusi di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (7/9/2019).
Pesan-pesan positif yang diterima otak akan memberi sejumlah manfaat positif lain, seperti suasana hati yang lebih baik, serta perkembangan kemampuan kognitif yang lebih baik.

Sebaliknya, jika bakteri baik kurang, pesan yang terkirim ke otak menjadi kacau. Contohnya, beberapa zat kimia yang ketika diproses oleh otak justru menyebabkan sakit perut atau kembung.

"Itu salah satu penyebabnya adalah disbiosis atau bakteri baik lebih sedikit dari bakteri patogen. Itulah mengapa penting untuk menjaga keseimbangan mikroorganisme sehat," tutur dokter dari Division Gastroentology & Nutrition Nationwide Children's Hospital, Ohio itu.

Pencernaan sehat

Lalu, seperti apa pencernaan yang sehat dan bagaimana menjaganya agar pencernan anak tetap sehat?

Tahukah kamu bahwa tidak semua probiotik memberi efek yang optimal terhadap kesehatan pencernaan. Salah satu yang bisa memberikan anak manfaat maksimal adalah Lactobacillus reuteri (L. reuteri).

Ryan turut memaparkan sejumlah studi klinis yang menyebutkan bahwa L. reuteri membuat anak lebih jauh dari risiko masalah pencernaan, seperti diare dan konstipasi.

"Kalau pun diare, misalnya, lama diare yang dialami anak juga lebih pendek," kata Ryan.

Untuk anak di atas 1 tahun, tambah dia, probiotik sebaiknya diberikan lewat susu pertumbuhan.

Selain mendapatkan manfaat dari probiotik, susu itu sendiri sudah memiliki zat gizi lengkap sehingga tumbuh kembang anak optimal.

"Ini juga media yang tepat untuk probiotik agar manfaat yang didapatkan maksimal," ucapnya.

Disarankan agar susu pertumbuhan dikonsumsi dua kali sehari dan bisa dikonsumsi kapan saja sepanjang dilakukan secara konsisten agar manfaat yang didapatkan maksimal.

Namun, anak-anak yang memiliki masalah imun, seperti kanker, leukimia, AIDS, dan lainnya, perlu mengkonsumsinya secara berhati-hati. Idealnya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Head of Medical and Nutrition Services Nestle Indonesia, Dr. dr. Ray Basrowi, MKK.KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Head of Medical and Nutrition Services Nestle Indonesia, Dr. dr. Ray Basrowi, MKK.
Pada kesempatan yang sama, Head of Medical and Nutrition Services Nestle Indonesia, Dr. dr. Ray Basrowi, MKK menjelaskan, gangguan sistem daya tahan membuat tubuh anak tidak dapat mengenali probiotik sebagai bakteri baik. Sebab pada dasarnya probiotik tetaplah bakteri atau mikroorganisme.

"Makanya paling baik ditunda dulu," kata Ray.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com