Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/09/2019, 13:57 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Hal ini terjadi pada hampir semua orang yang sudah memasuki usia pertengahan: berat badan terus bertambah meski sudah berusaha menjaga pola makan dan rutin olahraga.

Kegemukan di usia mulai kepala tiga memang sering tak terelakkan. Hanya sedikit saja orang yang bisa menjaga berat badannya tak jauh berbeda dengan ketika usia dewasa muda.

Kini penelitian mengungkap mengapa sulit bagi orang yang sudah berumur untuk menjaga bentuk tubuhnya tetap langsing.

Penelitian dilakukan tim dari Karolinska Institute di Stockholm, Swedia. Mereka menganalisa sel lemak yang diambil dari 54 pria dan wanita selama sekitar 13 tahun.

Responden dalam penelitian ini yang mengonsumsi kalori dengan jumlah sama atau lebih ketika mereka bertambah tua, rata-rata mengalami kenaikan berat badan 20 persen.

Salah satu penjelasannya adalah karena menurunnya kecepatan sel lemak (lipid) untuk dibuang dan disimpan dari sel. Proses tersebut disebut juga dengan "perputaran lipid".

Peneliti juga mengamati perputaran lipid pada 41 wanita yang menjalani operasi penurunan berat badan, dan melihat bahwa siklus perputaran itu memengaruhi kemampuan para responden untuk menjaga berat badan 4-7 tahun kemudian.

Hanya pada orang yang masih memiliki "ruang" untuk meningkatkan perputaran lipid saja yang masih bisa menurunkan berat badannya.

"Hasil penelitian ini menunjukkan sebuah proses dalam jaringan lemak mengatur perubahan berat badan ketika usia terus bertambah," kata profesor Peter Arner yang memimpin studi ini.

Baca juga: Trik Turunkan Berat Badan bagi Pemilik Metabolisme Lambat

Salah satu cara untuk meningkatkan perputaran lipid dalam jaringan lemak adalah dengan menambah durasi dan intensitas olahraga.

Menurut ahli diet Sharon Zarabi, penurunan metabolisme merupakan proses yang normal dari penuaan.

"Tubuh kita menggunakan energi lebih sedikit untuk menjalankan fungsinya, akibatnya lebih sedikit juga lemak yang dipecah," kata Zarabi.

Ia mengatakan, yang paling berpengaruh dalam hal berat badan adalah metabolisme, mikrobiome, hormon, asupan makanan, genetik, komposisi lemak, olahraga, dan toksin dari lingkungan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com