Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 07/09/2022, 06:55 WIB
Bestari Kumala Dewi

Editor

Kompas TV Penyakit jantung tidak hanya menyerang orang berusia tua, namun juga berisiko dialami orang di bawah 40 tahun, apa penyebabnya?

Kenapa gula buruk?


Gula berada di antara garis sehat dan tidak sehat.

Beberapa bentuk gula bersumber dari bahan alami seperti buah (fruktosa) dan susu (laktosa) aman bila dikonsumsi sebagai bagian dari diet seimbang dan sehat.

Masalah utamanya adalah pada gula tambahan. Ini adalah gula (biasanya sukrosa) yang tidak muncul secara alami dalam makanan, tetapi ditambahkan untuk rasa.

Gula adalah daya tarik utama dalam makanan seperti permen, kue, dan es krim. Gula juga tersembunyi di tempat-tempat yang tidak biasa, termasuk roti, sereal, dan saus tomat.

Baca juga: 6 Fakta Seputar Gula, dari Jenis hingga Batas Konsumsinya

Hal ini membuat kita bakal sangat mudah untuk mengonsumsi gula dalam jumlah besar tanpa disadari.

"Asupan gula yang berlebihan dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes, obesitas, dan hipertrigliseridemia," kata Patton.

Wanita mengonsumsi tidak lebih dari 100 kalori (enam sendok teh atau 25 gram) gula tambahan sehari. Untuk pria, ini 150 kalori (sembilan sendok teh atau 36 gram).

Demikian pedoman diet yang dikeluarkan oleh U.S. Department of Health and Human Services and Department of Agriculture.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com