Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/09/2019, 16:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber NDTV

KOMPAS.com - Selama ini kita mendapatkan banyak informasi yang menyatakan, olahraga dan diet ketat adalah kombinasi yang tepat untuk menurunkan berat badan.

Namun, sebuah studi terbaru menyebutkan bahwa kombinasi tersebut ternyata bisa berdampak buruk bagi tulang.

Hal ini penting, terutama untuk perempuan, karena kesehatan tulang juga semakin menurun seiring bertambahnya usia.

Penurunan kekuatan tulang bisa menimbulkan risiko fraktur alias keretakan tulang.

Studi yang dipublikasikan di Journal of Bone and Mineral Research mengamati apa yang terjadi pada lemak sumsum tulang dan kesehatan tulang secara keseluruhan ketika kita membatasi asupan kalori.

Baca juga: Misteri Tubuh Manusia: Kenapa Patah Tulang pada Anak Lebih Cepat Sembuh?

Riset melibatkan empat kelompok tikus.

Satu kelompok menerapkan pola makan normal, kelompok kedua membatasi asupan kalori, kelompok ketiga menerapkan pola makan normal dengan olahraga, dan kelompok keempat menerapkan pembatasan kalori dengan olahraga.

Tikus pada kelompok yang membatasi makanan mengkonsumsi makanan 30 persen lebih sedikit daripada asupan makan normal.

Penulis senior studi yang juga Associate Professor di University of North Carolina School of Medicine, Maya Styner menemukan kelompok tikus yang membatasi kalori berhasil menurunkan berat badan.

Namun terjadi juga  peningkatan lemak sumsum tulang.

"Kami menemukan peningkatan signifikan lemak di sumsum tulang. Kelompok ini juga mengalami penurunan jumlah tulang, artinya mereka memiliki lebih sedikit tulang secara keseluruhan karena pengurangan kalori," kata Styner.

Peningkatan lemak pada tulang bagi mamalia, termasuk manusia, dianggap berbahaya karena membuat tulang lebih lemah.

Lemak yang lebih sedikit pada tulang biasa dianggap sebagai indikasi kesehatan tulang yang lebih baik.

Baca juga: Waspadai, Kelainan Tulang Tengkorak karena Pemakaian Gawai

Dari persepektif manusia, diet rendah kalori meski bernutrisi baik dapat memiliki efek negatif pada kesehatan tulang, terutama ketika dipasangkan dengan olahraga.

Tulang yang sehat diperlukan untuk seumur hidup. Beberapa modifikasi gaya hidup dan perubahan pola makan dapat membantu meningkatkan kesehatan tulang.

Halaman:
Sumber NDTV
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com