Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Menuju Kiblat Fesyen Muslim Dunia 2020...

Kompas.com - 15/09/2019, 20:00 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

“Indonesia merupakan salah satu negara berpenduduk muslim terbesar di dunia,” kata dia.

Populasi umat muslim Indonesia mencapai 88 persen dari jumlah penduduk dan diproyeksikan pada tahun 2030 jumlah penduduk muslim Indonesia mencapai 283,83 juta jiwa.

Kondisi ini tentunya akan meningkatkan jumlah kebutuhan fesyen muslim nasional.

Berdasarkan State of the Global Islamic Economic 2018-2019 konsumsi fesyen muslim Indonesia mencapai 20 miliar dollar AS, sementara konsumsi fesyen muslim dunia mencapai 270 miliar dollar AS.

Hal ini menunjukkan peluang pasar yang besar yang bisa digarap oleh industri fesyen muslim dalam negeri.

Demi menjadi kiblat fesyen muslim dunia, pihaknya juga menggelar Kompetisi Modest Fashion Project (MOFP) 2019.

Baca juga: Bagaimana Selera Fashion Busana Muslim Warga Kediri?

MOFP merupakan sebuah kompetisi desain fesyen yang tidak hanya berfokus pada konsep desain produk fesyen muslim, namun juga konsep bisnis yang akan diterapkan.

Berbeda dengan kompetisi desain pada umumnya, Modest Fashion Project merupakan kompetisi yang para finalisnya akan mendapatkan coaching dan pelatihan tentang bisnis dan industri fesyen.

Program yang telah berjalan sejak 2018 ini, akan melahirkan startup IKM fesyen muslim.

Para peserta akan membuat proyek dari pembuatan konsep bisnis, hingga diaktualisasikan menjadi karya yang akan dipresentasikan dan diperagakan pada babak grand final.

Dari kompetisi ini, 20 finalis terbaik MOFP akan mendapat coaching selama dua tahun sampai memiliki business plan dan marketing tools yang siap dipresentasikan di hadapan calon investor.

“Grand Final dan Pengumuman MOFP akan dilaksanakan November 2019,” ucap dia.

Salah seorang pemenang MOFP 2018, Dhiya mengaku, mendapat pendampingan dan pelatihan dari Kemenperin selama dua tahun.

Baca juga: Bergaya Fashionable ke Kantor dengan Busana Muslim

Keunggulan fesyen-nya ada pada motif dan desainnya. Pakaian yang dibuatnya cenderung semi retro dan itu sangat diminati para konsumennya.

“Selama ini masih membuat by order saja. Peminatnya lumayan banyak. Dengan pelatihan dua tahun dari Kemenperin ini, saya mendapat banyak sekali masukan,” ucap dia.

Masukan yang dimaksud seperti bagaimana memulai bisnis, mengatur menajemen keuangan, hingga penyempurnaan produk.

Bahkan, ia dibantu meluncurkan produknya pada November 2019 dan mengikuti sejumlah pameran internasional di Dubai Expo dan acara OKI.

“Mudah-mudahan dengan expo ini, produk saya bisa diekspor juga,” tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com