Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Jogja Kota Batik Dunia” Unjuk Gigi di Lisbon, Portugal

Kompas.com - 16/09/2019, 08:33 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Batik Yogyakarta menginjakkan kaki di Portugal melalui penyelenggaraan Festival Indonesia 2019 di Lisbon.

Acara bertajuk “Jogja Kota Batik Dunia” ini diselenggarakan mulai Sabtu, 14 September 2019 hingga Senin, 16 September 2019.

Dalam festival yang berlangsung selama tiga hari ini, tidak kurang dari 1.000 masyarakat Portugal ambil bagian untuk belajar mengenal batik lewat pameran, lokakarya, dan peragaan busana.

Pengunjung juga diberikan kesempatan untuk membawa pulang batik melalui bazar. Selain itu, pelaku bisnis Portugal pun dapat menjajaki peluang bisnis melalui B2B meetings.

Baca juga: Tips Merawat Kain Batik agar Lebih Awet

Tema batik dipilih dalam Festival Indonesia 2019 di Lisbon untuk merayakan 10 tahun penobatan batik sebagai Warisan Budaya Tak Benda untuk Kemanusiaan oleh UNESCO.

Demikian informasi tersebut tertuang dalam siaran pers yang diterima Kompas.com dari KBRI Lisbon, Senin pagi.

Secara spesifik, festival juga memperkenalkan Yogyakarta sebagai Kota Batik Dunia yang diakui oleh World Craft Council sejak tahun 2014.

Acara pembukaan Indonesian Festival 2019 diawali dengan mengheningkan cipta atas berpulangnya Presiden ke-3 Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie.

Sebagai tanda dibukanya acara, Duta Besar RI di Lisbon, Sekda Pemprov Yogyakarta, dan Direktur Museu do Oriente membatik bersama.

Baca juga: Cerita Dea Valencia, Gandeng Difabel untuk Membangun Batik Kultur

Batik Yogyakarta menginjakkan kaki di Portugal melalui penyelenggaraan Festival Indonesia
2019 di Lisabon yang bertajuk Jogja Kota Batik Dunia.DOKUMENTASI KBRI LISBON Batik Yogyakarta menginjakkan kaki di Portugal melalui penyelenggaraan Festival Indonesia 2019 di Lisabon yang bertajuk Jogja Kota Batik Dunia.
Kemudian dilanjutkan dengan presentasi dan penampilan tari yang menunjukkan hasil kreasi Batik.

Pada sesi pameran dan bazar, para pengunjung menyampaikan kekaguman atas koleksi batik yang ditampilkan.

“Batik sesungguhnya sangat cantik dan perlu diperkenalkan lebih luas kepada masyarakat Eropa," ujar Emily Kuo, seorang pengusaha Portugal.

Emily dan suami mengaku banyak belajar mengenai filosofi dari tiap motif batik dari pameran yang ada.

Seperti dengan banyak pengunjung lainnya, pasangan tersebut pulang dengan membawa souvenir batik.

Baca juga: Saksikan Keindahan Batik, Tenun dan Mutiara dalam Pameran Warisan

Pada sesi lokakarya, peserta merasa takjub setelah menyaksikan bagaimana rumitnya proses pembuatan sebuah batik.

“Membuat batik tidaklah semudah yang dibayangkan, diperlukan ketekunan dan kesabaran yang tinggi dalam menyelesaikannya," ucap Luzia Moniz, seorang penggiat Capulana di Portugal.

Capulana adalah tekstil khas Mozambique, sebuah negara Afrika bekas jajahan Portugal.

Peringatan 10 tahun pengakuan batik oleh UNESCO dijadikan momentum oleh KBRI Lisbon untuk lebih memperluas kesadaran atas nilai-nilai batik, sehingga menjamin pelestarian batik di masa depan.

Oleh karena itu, Festival Indonesia kali ini mengambil tema batik untuk ikut berperan dalam usaha pelestarian tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com