Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/09/2019, 15:15 WIB
Nabilla Tashandra,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber Her World

KOMPAS.com - "Rumus" memertahankan berat badan ideal sebetulnya sederhana saja. Kita hanya perlu menjaga pola makan sehat, memperbanyak aktivitas fisik, dan istirahat cukup.

Namun, praktiknya tak semudah teori. Kita mungkin sudah berupaya keras menjalankannya, tapi berat badan tak kunjung turun. Beberapa orang bahkan merasa berat badannya mudah naik.

Penyebab berat badan naik ternyata bisa datang dari hal-hal tak terduga. Mulai dari sesuatu yang kita makan hingga kebiasaan pola hidup.

1. Tidur dengan lampu menyala


Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan di JAMA Internal Medicine menemukan, bahwa tidur dengan lampu atau televisi menyala bisa menjadi penyebab kenaikan berat badan.

Hal ini memungkinkan karena tanpa suasana gelap, kita akan lebih sulit tidur nyenyak. Tidur nyenyak penting untuk memori dan pembelajaran keseluruhan, memperlancar aliran darah ke otot, meningkatkan sistem imun, regenerasi sel, serta memperbaiki dan menumbuhkan jaringan dan tulang.

Tanpa tidur nyenyak, kita mungkin akan merasa lebih lelah dan cenderung mengonsumsi makanan berkalori tinggi pada saat sarapan untuk menggantikan energi yang hilang. Kondisi tersebut akan meningkatkan kemungkinan kenaikan berat badan.

Baca juga: 7 Jenis Rempah Ini Bisa Membantu Menurunkan Berat Badan

2. Jus buah dan smoothies

Jus buah dan smoothie bisa menyumbang banyak kalori lebih daripada yang kita duga. Sebab, kandungan gula (fruktosa) yang ada di dalamnya memicu lonjakan gula darah dan menurun sangat cepat.

Kondisi tersebut menyebabkan tingkat insulin yang fluktuatif dan membuat kita merasa membutuhkan lebih banyak gula setelahnya.

Fruktosa, yang biasa ditemukan dalam jus buah dan yogurt berasa, menstimulasi insulin dan mengatakan pada tubuh untuk mengubah kalori menjadi lemak.

Segelas jus buah juga ternyata menggunakan lebih banyak buah daripada yang biasa kita konsumsi, dengan semua gizi dan serat digerus habis. Jika ingin mendapatkan manfaat maksimal, lebih baik mengonsumsi buah secara langsung tanpa dijus.

3. Kacang-kacangan

Kacang punya citra yang cukup baik sebagai camilan sehat, karena mengandung vitamin, mineral, lemak sehat, protein, antioksidan, dan serat.

Namun, dalan sehari dianjurkan untuk tidak mengonsumsi kacang lebih dari segenggam atau jika dalam ukuran kacang almond, misalnya, sebanyak 20 biji.

Lemak baik tetaplah lemak dan tetap bisa berkontribusi terhadap penambahan lingkar lemak. Sehingga, kita harus benar-benar memerhatikan konsumsi kacang, sebab seringkali kita tak akan sadar betapa banyak jumlah kacang yang kita konsumsi.

Baca juga: Tambah Umur, Tambah Berat Badan

 

4. Cemilan berenergi

Berhati-hatilah jika menempatkan energy bar atau camilan berenergi sebagai camilan. Rata-rata energy bar mengandung 200 hingga 250 kalori dan tinggi gula.

Kadar gula tinggi bisa menyebabkan tubuh berubah menjadi mode siaga dan mengubahnya menjadi glukosa yang bertahan di aliran darah, alih-alih dibakar sebagai energi.

5. Selai kacang

Selai kacang tinggi akan kalori dan rasanya yang enak membuat kita sulit berhenti mengkonsumsinya.

Namun, dua sendok makan selai kacang mengandung sekitar 220 kalori, lebih banyak dari cemilan biasanya.

Baca juga: Berat Badan yang Bisa Diturunkan Secara Aman dalam Sebulan

6. Kelelahan

Kurang tidur juga bisa menjadi faktor penyumbang kenaikan berat badan.

Bagi sebagian orang, tidur menekan leptin atau hormon lapar yang mengatur nafsu makan dan metabolisme.

Sehingga, ketika kita terjaga hingga larut malam, kita akan cenderung membutuhkan makanan lebih.

Bagi sebagian orang lainnya, kurang tidur membuat tubuh menginginkan makanan tinggi lemak dan karbohidrat. Sehingga, pada waktu tersebut pilihan makanan kita cenderung tidak akan bijak.

Pada saat yang sama, tubuh cenderung tidak aktif di malam hari. Sehingga semua kalori yang kita konsumsi akan disimpan sebagai lemak alih-alih dibakar melalui aktivitas fisik.

Hormon lapar pada hari berikutnya juga akan kacau jika tidur kita terganggu. Kondisi ini membuat kita lebih rentan mengkonsumsi makanan-makanan tidak sehat pada waktu sarapan.

7. Stres

Stres hampir selalu tak terhindarkan di zaman sekarang ini. Namun, stres kronis benar-benar bisa berdampak buruk pada tubuh dan berkontribusi terhadap peradangan. Hasilnya, berat badan akan naik.

Stres menstimulasi produksi kortisol atau hormon stres yang meningkatkan kadar insulin. Kondisi ini menyebabkan gula darah menurun dan tubuh akan membutuhkan makanan tinggi lemak atau gula yang tinggi kalori.

Itulah mengapa kita cenderung menginginkan makanan-makanan yang "menenangkan" ketika kita stres. Makanan bisa menjadi pelipur lara ketika kita stres, karena otak melepaskan zat-zat kimia merespons makanan-makanan yang secara langsung menenangkan kita.

Jadi, usahakan mampu mengelola stres dan masalah dengan baik. Jangan biarkan rasa lapar mengontrolmu hingga akhirnya kamu berakhir dengan berat badan berlebih.

Baca juga: 7 Cara Menilai Kesehatan Sendiri Selain Berat Badan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Her World
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com