JAKARTA, KOMPAS.com - Pada masa pertumbuhan, kita belajar bangkit berjalan setelah jatuh berkali-kali.
Atau, ketika belajar mengendarai sepeda kita beberapa kali “mencium” aspal--lengkap dengan hadiah benjol dan memar.
Pelajaran yang sama dapat diambil saat memulai karir profesional.
Kita bisa memelajari hal-hal baru dan mengembangkan serangkaian keterampilan baru setelah melalui kegagalan demi kegagalan, sebelum akhirnya berhasil.
Dan, jika di masa kecil kita merasa kegagalan merupakan sesuatu yang sulit, maka sebagai seorang dewasa, rasa yang muncul akan berbeda.
Kesalahan yang dilakukan di tempat kerja akan memberi dampak lebih dari sekadar benjol dan memar.
Kegagalan di tempat kerja bisa sangat memengaruhi semangat dan keyakinan sebagai seorang pegawai.
Baca juga: Melepaskan Diri dari Bayangan Kegagalan
Namun perlu diingat, kesalahan merupakan sebuah bagian kehidupan yang tidak dapat dihindari.
Bagaimana cara kita memanfaatkan kesalahan itulah yang menjadi kunci perbedaan antara menggapai keberhasilan atau justru melanjutkan hidup dalam kebencian.
Pertanyaannya adalah: Bagaimanakah cara untuk bangkit dari kegagalan?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.