KOMPAS.com - Sejak awal kemunculan rokok elektrik hingga kian menjadi populer, telah banyak dokter dan pakar masalah kecanduan yang mengeluarkan peringatan tentang potensi bahaya bagi kesehatan dari kebiasaan tersebut.
Vape adalah jenis penghantar nikotin eletronik. Vape atau rokok elektrik ketika dihisap akan menghasilkan uap air, alih-alih asap seperti pada rokok konvensional.
Disebutkan, selain ada sifat adiktif nikotin, rokok elektrik atau vape juga mengandung bahan kimia yang digunakan untuk penyedap, dan berpotensi merusak paru-paru.
Kini, -di Amerika Serikat, ketika marak muncul masalah paru-paru akut yang melibatkan anak-anak muda pengguna vape, peringatan tersebut kembali didengungkan. Kemudian, muncul pembatasan-pembatasan baru terkait penggunaan vape.
Baca juga: Masih Gunakan Vape Setiap Hari? Kenali 4 Bahayanya...
Michigan menjadi negara bagian pertama di AS yang melarang rokok elektrik, pada awal bulan September 2019 ini.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, masalah ini kembali menyedot perhatian ketika ada 27 pasien di Illinois, yang mengalami kerusakan paru-paru dalam rentang beberapa minggu terakhir.
Bahkan, satu di antara 27 pasien tersebut akhirnya meninggal dunia. Benang merah dari kasus itu adalah, semua penderita gangguan paru-paru tersebut adalah pengguna rokok elektrik.
Secara keseluruhan ada lebih dari 200 kasus serupa yang terjadi di 24 negara bagian di AS per akhir pekan lalu. Data tesebut dilansir Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit Menular AS (CDC).
Salah satu dari 27 pasien yang dirawat di Illinois adalah Adam Hergenreder, pemuda 18 tahun yang mengaku menggunakan vape sejak dua tahun lalu.
Adam sempat menjalani perawatan intensif di rumah sakit, karena tak dapat bernapas tanpa bantuan aliran oksigen dari tabung.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.