Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah, Vape Bukan Jembatan untuk Berhenti Merokok...

Kompas.com - 23/09/2019, 10:19 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Vape atau rokok elektrik memiliki kandungan nikotin. Sehingga, akibatnya tetap bisa serupa dengan rokok, yang menimbulkan efek adiksi atau ketagihan.

“Salah jika orang beranggaan vape menjadi jembatan untuk berhenti merokok. Nikotin dalam vape membuat ketagihan sehingga susah untuk berhenti.”

Hal itu disampaikan perwakilan Departemen Penyakit Dalam Divisi Respirologi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, dr Iceu Dimas Kultsum SpPD kepada Kompas.com. 

Iceu mengatakan, dalam sejumlah penelitian disebutkan, vape mengandung formaldehida, benzena, dan akrolein.

Baca juga: INFOGRAFIK: Rokok dan Vape, Apa Bedanya?

Zat kimia tersebut bersifat karsinogenik yang bisa memicu kanker. Cara kerjanya, zat itu akan merusak inti sel hingga terjadi perubahan struktur.

Perubahan ini, kata Iceu, selanjutnya menjadi asal muasal menjadi kanker.

Nah, untuk mencegahnya, sebaiknya tidak merokok atau pun menggunakan vape. Namun, berhenti menggunakan vape juga sesuatu yang sulit bagi orang yang ketagihan.

“Untuk berhenti, harus ada keinginan kuat dari pasiennya. Seberapa dahsyatnya informasi yang disampaikan, jika pasiennya tidak ingin berhenti, akan sulit,” tutur dia.

Namun bagi pasien yang ingin berhenti, biasanya tim kesehatan akan mengajak orang terdekat pasien untuk melakukan pendampingan.

“Pendampingan dilakukan selama pasien berupaya berhenti merokok konvensional atau pun vape,” ungkap dia.

Baca juga: Mengenal Beda Rokok dan Vape...

Iceu mengatakan, pendampingan perlu dilakukan oleh orang terdekat karena merekalah yang tau kondisi pasien dan kebiasaan pasien.

Misal ada orang yang menggunakan vape atau merokok ketika stres. Namun ada pula orang saat tidak ada pekerjaan atau tengah bengong.

Dengan mengetahui pola kebiasaan tersebut, maka pendamping bisa melakukan pencegahan.

“Mendekati kondisi merokok, dicegah dengan melakukan kegiatan lain. Dicari kesukaan lain. Misal, dialihkan dengan sesuatu yang dia suka. Misal olahraga atau makanan,” ucap dia.

Dokter biasanya akan mengecek perkembangan pasien saat datang kontrol. Bahkan, dia memberikan nomor kontak kepada pasien untuk mengingatkan pada janji pasien agar tidak merokok.

Baca juga: INFOGRAFIK: Kandungan dan Bahaya Vape

Sebab pada intinya, ketika seseorang sudah bertekad berhenti merokok, orang-orang di sekelilingnya harus mendukung. "Salah satunya dengan kerap mengingatkan pasien," kata Iceu.

KOMPAS.com/Dhawam Pambudi Infografik: Beda Rokok dan Vape

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com