Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/09/2019, 15:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Bepergian melihat kota atau negara lain bisa menjadi hiburan sekaligus sarana mendapatkan pengalaman baru. Namun, jangan sampai kegiatan yang sudah lama dipersiapkan ini terganggu oleh masalah pencernaan.

Sembelit alias susah buang air besar merupakan masalah pencernaan tersering yang dialami para pelancong.

Menurut survei tahun 2013 yang diadakan oleh Dulcolax, sekitar 4 dari 10 orang yang bepergian jauh mengalami sembelit. Penyebabnya bisa karena perubahan pola makan, lelah akibat jet lag, hingga mencoba kuliner baru.

"Dari pengalaman saya, biasanya sembelit dipicu oleh perubahan pola makan, stres, kurang olahraga ketika traveling, dan menunda buang air besar di perjalanan," kata travel blogger Awan Yulianto dalam acara talkshow "Go with Your Gut" yang diadakan Dulcolax di Kompas Travel Fair (21/9).

Untuk menyiasatinya, biasanya Awan selalu membawa obat pencahar saat traveling.

Sembelit seharusnya jangan diabaikan, apalagi jika kita hanya BAB kurang dari tiga kali dalam seminggu. Dalam jangka panjang sembelit bisa menyebabkan pendarahan pada anus, luka pada anus, bahkan sumbatan usus.

Gangguan yang paling "ringan" adalah rasa kembung dan tidak nyaman di perut karena feses menumpuk di usus.

Baca juga: Jangan Pernah Sepelekan Sembelit...

Dijelaskan oleh Category Manager Consumer Healthcare Sanofi Indonesia, Yosephine Carolline, banyak orang takut mengonsumsi obat pencahar.

"Ada pencahar seperti Dulcolax yang cara kerjanya bisa 6-8 jam. Jadi, kita bisa minum sebelum tidur dan pagi harinya BAB lancar," kata Yosephine dalam acara yang sama.

Selain itu, obat pencahar ini juga tidak menyebabkan diare dan berkurangnya cairan tubuh serta elektrolit.

Pola makan juga perlu diperhatikan untuk mencegah sembelit saat traveling, misalnya saja minum cukup air putih, serta tidak melewatkan konsumsi serat seperti sayur, buah, atau gandum utuh.

Baca juga: 4 Outfit yang Perlu Dibawa Saat Traveling

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com