Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stres Picu Munculnya Penyakit Kronis, "Curhat" Jadi Solusi

Kompas.com - 23/09/2019, 21:00 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketua Pusat Penelitian Kardiovaskuler Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad), Prof A Purba mengatakan, 82 persen penyakit disebabkan karena stres.

Data itu menurut Purba, adalah hasil penelitian ahli yang telah melakukan riset di bidang tersebut selama 37 tahun.

“Ternyata, stres yang lama, adrenalin yang terus tinggi akan menurunkan kekebalan tubuh,” ujar Purba.

Dia mencontohkan, ketika kekebalan yang turun terjadi pada jantung, maka orang tersebut terkena penyakit jantung.

Atau, ketika kekebalan menurun pada kanker payudara, jadilah penyakit kanker payudara.

Baca juga: 9 Makanan dan Minuman Penangkal Kecemasan dan Stres

“Itu (stres) yang merusak kekebalan kita,” ucap Ketua Perkumpulan Ilmu Faal Olahraga ini.

Dalam penelitian itu juga diungkap, obat paling ampuh untuk mengatasi stres adalah curhat. Pertama, curhatlah kepada Tuhan.

“Saat kita dengan ikhlas bercerita ke Tuhan tentang kesulitan yang kita alami, secara signifikan mampu menurunkan adrenalin,” tutur dia.

Kedua, curhat ke sesama. Meski orang tersebut tidak memberi jawaban atau solusi atas kesulitan yang dihadapi, dengan bercerita adrenalin pun akan turun.

Namun tentunya, curhat-lah pada orang yang dinilai tepat untuk mendengarkan persoalan yang dihadapi.

“Dulu waktu masih ko-as, kalau ada keluarga meninggal, saya bilang: bu, pak, jangan menangis. Ikhlaskan saja,” tutur dia.

Baca juga: 7 Cara Sederhana Mengatasi Stres dan Kecemasan

Namun kini berubah. Kalau ada orang yang tengah berduka atau kemalangan, biarkan saja menangis sepuasnya.

“Biarlah dia menjerit-jerit, supaya lepas bebannya. Agar tidak terjadi kesedihan yang kronis, tidak depresi yang kronis."

"Hal paling sakit adalah menangis tidak keluar air mata, sesak rasanya,” ucap dia lagi.

Selain itu, untuk mengelola stres, Purba menyarankan gaya hidup sehat. Dia pun melakukan olahraga rutin dari pukul 4.30-6.00 setiap hari.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com