Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kulit Orang Asia Rentan Alami Flek Hitam di Wajah

Kompas.com - 24/09/2019, 11:45 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com – Hidup di negara dengan paparan sinar matahari sepanjang tahun membuat kita lebih sulit memiliki wajah yang bersih dan mulus tanpa noda. Munculnya noda hitam atau pigmentasi kulit merupakan masalah kulit yang paling sering dialami orang Asia.

Secara genetik, kulit orang Asia, terutama di Asia Tenggara yang memiliki dua musim, memang lebih gampang timbul flek hitam.

“Ditambah lagi dengan faktor paparan sinar matahari, riwayat dalam keluarga, hormonal, pertambahan usia, stres, hingga polusi,” kata dr.Inneke Jane, Sp.KK dalam acara bincang media di Youth & Beauty Clinic Jakarta (23/9).

Dokter yang akrab disapa Jane itu menambahkan, flek hitam atau melasma terbentuk akibat peningkatan melanin atau pigmen alami kulit.

Meski tidak menimbulkan rasa sakit atau membahayakan, tetapi melasma merupakan masalah kulit yang cukup sering dikeluhkan pasien karena menurunkan rasa percaya diri.

“Ada dua jenis melasma, ada yang di permukaan dan ada yang dalam. Ini karena lokasi pembentukannya. Perbedaannya bisa terlihat dari warnanya. Kalau flek yang di permukaan warnanya coklat muda, sedangkan yang dalam warnanya coklat kebiruan dan batasnya tidak jelas,” papar Jane.

Jenis melasma yang dalam lebih sulit diatasi. Selain itu, melasma yang biasanya mulai muncul di atas usia 30 tahun ini juga tidak bisa dihilangkan dengan satu terapi tunggal.

“Untuk masalah kulit akibat pigmentasi tidak ada yang instan. Tidak bisa hanya pakai krim oles saja terus-terusan atau laser saja. Bercaknya bisa memudar 60 persen saja sudah bagus,” kata dr.Gaby Syerly, dalam acara yang sama.

Selain pengobatan di klinik, kita juga wajib menggunakan sunblock setiap hari dengan kadar SPF minimal 30.

Baca juga: 7 Hal yang Perlu Dihindari Setelah Kulit Terbakar Matahari

Pengobatan melasma dapat dilakukan dengan pemakaian krim oles yang berfungsi untuk menghambat pembentukan pigmen dan mengangkat melanin.

“Gold standarnya memang menggunakan hidrokuinon. Tapi, tidak boleh dipakai dalam jangka panjang. Pasien tetap harus kontrol ke dokter karena perlu ada penyesuaian dosis. Masalahnya pasien sering malas, krimnya dipakai bertahun-tahun, padahal ada efek sampingnya,” kata Jane.

Ia menjelaskan, pemakaian hidrokuinon dalam jangka panjang bisa menyebabkan akronosis atau deposit hasil metabolisme hidrokuinon berupa bintil-bintil di kulit.

“Pengobatannya susah kalau sudah akronosis,” katanya.

Saat ini tersedia alternatif baru untuk krim penghilang flek hitam, yaitu Cyspera yang merupakan antioksidan dan bebas kortikosteroid.

“Produk yang berasal dari Switzerland ini sudah beredar di Indonesia dan mendapat registrasi BPOM. Ini menggembirakan karena relatif lebih aman,” kata Gaby.

Selain krim oles, melasma juga bisa dibantu dipudarkan dengan laser. Apalagi untuk flek hitam yang dalam, krim oles saja tidak bisa diserap sampai ke lapisan dalam kulit dan perlu dilakukan laser.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com