KOMPAS.com - Lemak tubuh yang berlebihan memang menjadi "musuh" semua orang.
Selain mengganggu kesehatan fisik, lemak tubuh yang berlebihan juga mengganggu kesehatan mental kita.
Menurut riset yang diterbitkan dalam Translational Psychiatry, semakin tinggi jumlah lemak dalam tubuh, semakin besar risiko kita mengalami depresi.
Riset dilakukan oleh peneliti dari Aarhus University dan Aarhus University Hospital, Denmark untuk menguak kaitan antara obesitas dan depresi.
Jika riset sebelumnya mengandalkan data indeks massa tubuh (BMI), kali ini peneliti melihat secara khusus komposisi tubuh dan distribusi lemak.
“BMI adalah cara yang tidak akurat untuk mengukur kelebihan berat badan dan tingkat obesitas," ucap pemimpin riset, Soren Dinesen Ostergaard.
Menurutnya, banyak atlet profesional dengan massa otot besar dan massa lemak tubuh rendah memiliki BMI di atas 25.
Padahal, BMI 25 sudah dikategorikan sebagai kelebihan berat badan.
Indeks massa tubuh juga tidak dapat digunakan untuk menilai bagaimana lemak tubuh didistribusikan.
Baca juga: Awas, Sering Makan Fast Food Bisa Memicu Depresi pada Remaja
Padahal, lemak di sekitar pinggang sering dikaitkan dengan risiko kondisi kesehatan yang lebih besar daripada lokasi lain.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.