Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/09/2019, 15:39 WIB
Nabilla Tashandra,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pikiran-pikiran negatif berpotensi membuat masa hidup kita lebih pendek. Maka, mulai saat ini berusahalah untuk terus berpikiran positif.

Temuan itu didapatkan dari hasil sebuah riset terbaru yang dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Sciences.

Dalam studi tersebut, para peneliti menganalisa data kuisioner tentang optimisme seseorang dan data kematian dari sejumlah sumber, seperti Indeks Kematian Nasional hingga menentukan tingkat optimisme dan masa hidup.

"Optimisme berkaitan dengan ekspektasi positif yang akan terjadi atau meyakini masa depan akan lebih baik, karena kita bisa mengontrol hal-hal penting di dalamnya," kata penulis studi sekaligus asisten profesor psikiatri di Boston University School of Medicine, Lewina Lee, Ph.D kepada Bicycling.

Baca juga: Bisakah Mengubah Sikap Pesimis Menjadi Optimis?

Data diambil dari dua sumber, yaitu Studi Kesehatan Perawat yang mengumpulkan informasi lebih dari 69.700 perempuan dan Studi Penuaan Normatif Urusan Veteran yang memiliki data lebih dari 1.400 laki-laki.

Para peneliti kemudian menelusuri partisipan selama 10 tahun dan menemukan, laki-laki dan perempuan yang memiliki optimisme tinggi memiliki masa usia 11-15 persen lebih lama.

Mereka juga punya 50-70 persen kemungkinan lebih besar untuk mampu mencapai usia 85 tahun.

Apa penyebabnya?

Orang-orang dengan pandangan positif cenderung memiliki perilaku yang sehat. Mulai dari olahraga rutin, pola makan sehat atau puas dengan saran-saran yang diberikan dokter.

Dalam studi yang dipublikasikan di American Journal of Epidemology, optimisme mampu menurunkan risiko penyakit kardiovaskular dan kematian dini.

Baca juga: Orang yang Optimis Lebih Panjang Umur

Menjadi individu optimis

Menurut Lee, ada beberapa kebiasaan yang bisa dibangun untuk menjadi pribadi yang optimis. Mulai dari menfidentifikasi target dan membayangkan kesuksesan di masa depan. Hal-hal tersebut dinilai mampu meningkatkan tingkat optimisme, setidaknya dalam jangka pendek.

Berusahalah agar kebiasaan tersebut mampu dijalankan secara jangka panjang, sehingga kondisi kesehatan akan kian membaik dan potensi umur panjang pun meningkat.

"Sejumlah penelitian mengatakan optimisme bisa dimodifikasi. Jadi, studi kami bersandar pada fondasi

Cara lain untuk lebih optimis adalah menjalani pola hidup sehat, misalnya berolahraga rutin.

Lee menambahkan, meskipun riset pada umumnya fokus pada faktor-faktor eksternal yang meningkatkan risiko penyakit atau kematian dini, riset ini justru mengungkap manfaat dari hal-hal yang melekat dalam diri terhadap kesehatan secara umum, salah satunya sikap optimis.

Nah, kamu mungkin selama ini hanya fokus pada pola makan dan olahraga demi mencapai target kesehatan dan kebugaran.

Padahal, mengubah pandangan menjadi lebih positif juga sangat bermanfaat demi usia panjang lho.

Baca juga: Mengapa Berpikir Positif Bikin Olahraga Lari Lebih Mudah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com