JAKARTA, KOMPAS.com – Efek paparan polusi udara bagi kulit ternyata tidak boleh diremehkan. Bagi kita yang tinggal di kota dengan tingkat polusi udara buruk, hal ini perlu jadi perhatian.
Menurut dokter Kevin A Maharis, polusi udara ditambah dengan paparan sinar matahari tinggi dapat membuat kulit kotor dan kering. Ketika kulit kering, maka tak ada lagi pertahanan terhadap sel-sel kulit.
“Jadi kotoran yang ada di kulit bisa mudah masuk, menjadi alergi, jerawat dan masalah kulit lain,” kata Kevin saat acara peluncuran dry skin gel Bio-Oil di Jakarta, Rabu (25/9/2019).
Menurut Kevin, salah satu yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah paparan polusi udara pada kulit wajah adalah dengan memakai masker.
Di sisi lain, penggunaan masker pun harus diperhatikan. Sebab, jika wajah terlalu sering ditutup, masker tidak diganti-ganti--maka bisa menimbulkan jerawat.
“Banyak pasien saya sering pakai masker, (lalu) berjerawat. Jadi solusinya, (masker) sering dicuci dan rajin membersihkan wajah,” katanya.
Baca juga: Tak Cuma Gangguan Paru, Ini Efek Polusi Udara Bagi Tubuh
Setelah membersihkan wajah, dokter Kevin menganjurkam untuk menggunakan pelembap.
Ada pun, dokter Kevin menambahkan, pelembap dengan bahan dasar minyak efektif dalam menjaga kelembapan kulit lebih lama.
“Hal ini juga perlu didukung dengan kandungan yang memiliki manfaat lebih dalam membantu memperbarui sel-sel kulit serta menjaga tingkat eleastisitas kulit seperti shea butter, glycerin dan urea,” katanya.
Kendati demikian, dokter Kevin mengingatkan cukup menggunakan pelembap dua kali sehari. Seba, terlalu sering bisa menimbulkan risiko infeksi pada kulit.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.