Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengobatan Darah Tinggi dan Diabetes Paling Banyak Serap Biaya

Kompas.com - 26/09/2019, 07:21 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com – Peningkatan penyakit tidak menular seperti tekanan darah tinggi dan diabetes di Indonesia berpengaruh pada pembiayaan kesehatan oleh BPJS Kesehatan.

Dijelaskan oleh Asisten Deputi Bidang Pembiayaan Manfaat Kesehatan Primer BPJS, Dr.Nurifansyah, penyakit hipertensi dan diabetes termasuk penyakit yang butuh biaya pengobatan mahal bila sudah terjadi komplikasi.

“Penyakit katastropik seperti hipertensi dan diabetes menyerap 30 persen pembiayaan BPJS Kesehatan,” katanya dalam acara diskusi Optimalisasi Peran Apoteker untuk Menjamin Pengobatan Rasional dan Cost-Effective, di Jakarta (24/9).

Ia mejelaskan, dari 230 juta peserta Jaminan Kesehatan Nasional, 11 jutanya menderita hipertensi dan 9 juta diabetes mellitus.

“Obat-obatannya memang paling menyerap biaya obat di di BPJS Kesehatan karena penderitanya memang banyak, pengobatannya berlangsung seumur hidup,” ujarnya.

Untuk menyediakan akses obat bagi peserta, sekitar 60 persen obat yang ditanggung BPJS Kesehatan adalah obat generik dan sisanya obat paten.

Nurifansyah mengatakan, sekitar 30-40 persen peserta BPJS Kesehatan yang membutuhkan pelayanan kesehatan, pulang membawa obat.

Selain melakukan kontrol ke dokter, ia juga mengingatkan pentingnya melakukan pencegahan penyakit dengan menjalankan gaya hidup sehat. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com