Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/09/2019, 19:51 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebagian besar orang pasti berpikir, catur bukan olahraga yang membutuhkan banyak tenaga, sehingga tak mungkin para atlet catur bisa mengalami penurunan berat badan.

Namun, hal sebaliknya justru dibuktikan para atlet catur kelas atas ini.

Selama lima bulan lebih berada dalam kejuaraan Catur Dunia 1984 di Moskow, grandmaster catur asal Rusia, Analotoly Karpov mengalami penurunan berat badan hingga sembilan kilogram.

Lalu, Rustam Kasimdzhanov turun berat badan hingga delapan kilogram saat pertandingan catur di tahun 2004.

Dan, pada tahun 2018, Antipov menyimpulkan bahwa ia telah membakar 560 kalori hanya dalam dua jam.

Baca juga: Saat Nasi Lemak Jadi Inspirasi Sneakers

Salah satu televisi kabel olahraga pertama di dunia, ESPN, mencoba mencari tahu mengapa olahraga stasioner ini bisa membuat para atlet mengalami penurunan berat badan.

Padahal, orang-orang biasanya memerlukan waktu dua jam olahraga dengan treadmill untuk bisa membakar 500 kalori.

ESPN, mencari tahu hal ini lewat Robert Spolsky, peneliti dari Stanford University yang mempelajari tubuh manusia.

Menurut dia, beberapa pemain catur merespons permainan seperti atlet elite mana pun.

Maka tak heran jika mereka mampu membakar hingga 6.000 kalori sehari selama turnamen, karena tingkat pernapasan, tekanan darah, dan kontraksi otot tiga kali lipat lebih tinggi.

Itu berarti selama turnamen mereka bisa menurunkan berat badan satu kilogram setiap harinya.

Juara catur Amerika Serikat dan pegolf nomor dua dunia, Fabiano Caruana, mengaku mengalami penurunan berat badan dari 61 kilogram menjadi 54 kilogram selama turnamen intens.

Marcus Rachel, ahli saraf Washington University, dan Philip Cryer, seorang ahli metabolisme, menjelaskan hal tersebut disebabkan oleh stres yang hebat.

Baca juga: Mana yang Lebih Buruk: Lemak atau Gula?

Stres hebat dapat meningkatkan denyut jantung, dan menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak oksigen.

Stres juga dapat menyebabkan atlet kehilangan nafsu makan dan tidur. Dua hal tersebut adalah faktor potensial yang menyebabkan berat badan turun.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com