KOMPAS.com - Sebuah studi yang dikutip website hear-it.org menyebutkan bahwa 6-13 persen anak dengan pendengaran normal mengalami tinnitus. Sementara itu, di antara anak-anak dengan masalah pendengaran, prevalensinya 24-29 persen.
Sebenarnya, apa itu tinnitus?
Tinnitus adalah kondisi ketika anak mendengar suara dering dari dalam telinga. Bunyi tersebut bisa terus-menerus atau jarang-jarang, di satu telinga atau keduanya, serta bernada tinggi atau rendah.
Kebanyakan anak dengan tinnitus memiliki pendengaran normal. Namun, pada kasus yang paling parah, tinnitus bisa menyebabkan gangguan pendengaran.
Tinnitus pada anak sering terjadi tanpa disadari. Dalam banyak kasus, anak masih terlalu kecil sehingga belum bisa mendeskripsikan apa yang mereka dengar.
Beberapa anak yang terlahir dengan tinnitus atau terkena kondisi ini pada usia yang sangat muda seringkali percaya bahwa anak-anak lain mendengar suara yang sama. Mereka jadi menganggapnya normal dan jarang membicarakan tentangnya.
Sebagian anak merasa tidak terlalu terganggu dengan tinnitus. Namun, pada 1 dari 12 anak, kondisi ini mengganggu tidur dan konsentrasi di sekolah. Dalam kasus yang parah, anak bisa merasa sangat stres atau depresi.
Mendengar suara aneh di kepala sementara orang lain tidak mendengarnya bisa terasa menyeramkan dan membingungkan. Mereka jadi merasa terkucilkan karena berpikir hanya mereka yang mengalami tinnitus.
Baca juga: Waspada, Gejala Gangguan Pendengaran Bisa Muncul di Usia Muda
Gejala tinnitus
Tergantung umur anak, kemampuan mengekspresikan diri, serta tingkat keparahan tinnitus, gejalanya bisa meliputi:
• Suara berdering, berdengung, berdesis, seperti klik, siulan, atau gemuruh
• Sensitif terhadap suara bising
• Kurang fokus dan gelisah pada balita
• Tantrum, rewel, dan anak tampak memegangi kepala atau telinganya
• Lelah berlebihan
• Cemas atau depresi
Penyebab tinnitus
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.