Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 03/10/2019, 18:27 WIB

Meet the Makers 14

Imang Jasmine adalah salah satu peserta dari 15 artisan di bawah naungan Meet the Makers, yang terpilih untuk ambil bagian dalam pameran Meet the Makers 14.

Baca juga: Kisah Wisni 7 Tahun Pakai Kutu Baru dan Batik, Dibully hingga Difollow

Meet the Makers adalah sebuah komunitas -independen, untuk seni kriya Indonesia yang rutin membuat pameran, yang pesertanya merupakan hasil dari kurasi tersendiri.

"Kami melakukan kurasi, kami memilih artisan yang bekerja dengan jiwa mereka dan akar budaya Indonesia," kata Bregas Harrimardoyo, salah satu perwakilan Meet the Makers.

Kendati demikian, Bregas mengaku, untuk mencari artisan yang baru merupakan hal yang tidak mudah. "Menemukan yang baru, dan layak dan pantas itu yang sulit," kata dia.

Tahun ini, Meet the Makers menyertakan 15 artisan dari seluruh Tanah Air. Imang Jasmine adalah salah satu peserta yang baru pertama kali ikut di ajang ini.

Peserta baru lain yang datang dari timur adalah tenun Tanimbar Ralsasam. Sebuah kreasi budaya di Maluku yang dilakukan secara turun menurun dan bertahan hingga kini.

Baca juga: Intip Batik WDrupadi yang Klasik, Anggun, dan Sporty

Para perwakilan Meet the Makers, (ki-ka) Bregas Harrimardoyo, Maria Cristina S Guerrero, dan Desmond Anabrang berfoto bersama seusai sesi jumpa pers di Galeri MULA Creative Hub, Cilandak Town Square (Citos), Jakarta, Kamis (3/10/2019).KOMPAS.com/ GLORI K WADRIANTO Para perwakilan Meet the Makers, (ki-ka) Bregas Harrimardoyo, Maria Cristina S Guerrero, dan Desmond Anabrang berfoto bersama seusai sesi jumpa pers di Galeri MULA Creative Hub, Cilandak Town Square (Citos), Jakarta, Kamis (3/10/2019).
Selebihnya, ada kerajinan dan tenun Dayak, karya keramik Pekunden, kreasi batik Brahma Tirta Sari dari Yogyakarta, Omah Batik Sekar Turi, dan tenun ikat Biboki.

Lalu ada karya Marenggo natural dyes, kreasi tekstil Wiru dari Caroline Rika Winata, kerajinan kulit kayu Sulawesi Tengah, tenun ikat savu dari NTT, kain tradisi Totem Atelier, dan Dame Ulos: Renny Manurung.

Kemudian ada pula kreasi unik dari Mupakara dan kerja sama dengan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) dalam Gerai Nusantara.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke