JAKARTA, KOMPAS.com - Pola makan dengan bahan makanan organik semakin meningkat seiring dengan kepedulian masyarakat terhadap kelestarian lingkungan.
Sebab, selain dianggap bermanfaat bagi kesehatan, pola makan tanpa produk hewani atau vegan juga disebut menghasilkan jejak karbon paling minim.
Co-founder and Managing Director Burgreens, Helga Angelina, dalam paparannya menjelaskan, seorang pecinta daging akan menghasilkan 3,3 Karbon Dioksida per 2.600 kilo kalori dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari.
Sementara pelaku vegan rata-rata menghasilkan hanya 1,5 Karbon Dioksida per jumlah kalori yang sama.
Baca juga: Makanan Organik Bukan Cuma untuk Orang Sakit
Namun, tak sedikit orang yang menilai harga produk organik terlalu mahal untuk dikonsumsi sehari-hari.
Helga tak menampik hal tersebut. Menurutnya, harga produk organik memang bisa mencapai dua hingga tiga kali lipat produk sejenis yang non-organik.
"Organik memang sayangnya sekarang seperti hanya affordable untuk kelas menengah ke atas karena demand belum banyak, supply juga terbatas."
Hal itu diungkapkan oleh Helga seusai diskusi bertema perubahan iklim di Pusat Kebudayaan Italia di Jakarta, Kamis (3/10/2019).
Baca juga: Makan Aman dengan Bahan Pangan Organik
Proses produksi pengaruhi harga jual
Namun, hal itu dikarenakan perbedaan proses produksi yang cukup besar. Apa sebabnya?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.