BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Gojek

Jangan Cuma Posting Foto Makanan, Yuk Ikuti Kompetisi Ini

Kompas.com - 07/10/2019, 20:20 WIB
Hotria Mariana,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

KOMPAS.com – “Ini pesanannya, satu creamy beef fettucini, satu pasta with salmon smoked, satu orange juice, dan satu lychee tea, selamat menikmati,” kata pelayan saat mengantar pesanan Rika (25).

Namun, Rika yang memesan makanan tersebut tidak langsung menyantapnya. Ia bahkan, menahan Risa (24), temannya saat hendak mengambil garpu untuk menyendok pasta salmon miliknya.

“Eh, tahan dulu, jangan dimakan. Aku mau foto buat di-post ke IG (Instagram)” ujar Rika seraya mengambil ponsel pintarnya.

Memotret makanan lalu mengunggahnya di media sosial seperti Rika lakukan adalah hal yang lumrah terjadi kini.

Apalagi, makan menjadi salah satu aktivitas menyenangkan. Washington Post, Jumat (10/6/2016) menyebutkan, orang yang selalu mendokumentasikan kegiatan seperti itu menandakan ia menikmati momen tersebut.

Jadi, itulah alasan mengapa memotret makanan sebelum makanan itu disantap masih menjadi kebiasaan bagi sebagian orang.

Sebenarnya tren tersebut bukanlah hal baru. Menyadur Independent, Jumat (6/3/2015), tren memotret makanan ternyata sudah ada sejak tahun 1827. Pelopornya adalah inventor asal Prancis, Nicephore Niepce.

Saat itu, Niepce lewat kameranya menghasilkan foto meja yang ditata sedemikian rupa dengan mangkuk, piring, botol, peralatan makan, dan perlengakapan lainnya.

Hasil karya tersebut dianggap sebagai kemajuan teknologi sekaligus upaya artistik yang tidak lama kemudian banyak orang mencoba membuat potret dengan konsep serupa.

Sebut saja Henry Fox Talbot dengan potret keranjang buah pada 1840-an, dan Jules Gouffe yang menggunakan konsep tersebut untuk isi bukunya, 'The Royal Cookery Book' terbitan tahun 1867.

Dalam perkembangannya, memotret makanan masuk ke dalam seni fotografi alias food photography.

Maka dari itu, agar dapat menghasilkan foto menarik nan artistik ada beberapa teknik khusus yang perlu dilakukan.

Kontributor majalah makanan asal Amerika Serikat sekaligus influencer Instagram Patrick Janelle membagikan beberapa tips menghasilkan foto ciamik nan menarik, sebagaimana dilansir Times, Jumat (22/7/2016).

Pencahayaan

Salah satu yang dibutuhkan untuk menghasilkan tangkapan gambar menarik adalah cukupnya pencahayaan.

Sumber cahaya pun tidak sembarangan. Agar foto terlihat natural, maka sinar matahari adalah pencahayaan yang paling baik, apalagi bila menggunakan kamera ponsel.

Namun, tak menutup kemungkinan cahaya lampu juga dapat menghasilkan gambar dengan kualitas serupa.

Bila seperti itu, pastikan Anda mengatur exposure kamera ponsel terlebih dahulu agar menghasilkan foto dengan pencahayaan yang pas.

Angle foto

Selain pencahayaan, angle yang Anda pilih saat mengambil gambar juga menjadi penentu, apakah foto yang dihasilkan nanti menarik atau tidak.

Janelle mengatakan, ada dua angle yang biasanya ia gunakan. Pertama, menggunakan teknik pengambilan gambar dengan sudut 45 derajat.

Teknik tersebut berlaku jika hidangan yang akan Anda potret terdiri dari beberapa jenis. Namun, tetap fokuskan lensa pada satu obyek paling menarik.

Kedua, Anda bisa menggunakan teknik pengambilan gambar dari atas agar semua obyek terbidik dengan sempurna.

Bila ingin menggunakan teknik tersebut, usahakan posisi kamera tetap lurus atau datar. Anda bisa memanfaatkankan fitur pengatur kemiringan otomatis yang telah tersedia di beberapa smartphone.

Penataan obyek

Ini tak kalah penting dari dua teknik sebelumnya. Pasalnya, penataan obyek yang rapi akan menghasilkan foto lebih bagus.

Umumnya, makanan yang Anda pesan memang sudah disajikan menarik dengan beragam hiasan, side dish (makanan pendamping menu utama), atau garnish (hiasan makanan).

Namun tak jarang banyaknya ornamen tersebut malah membuat foto menjadi kurang fokus. Maka, tidak ada salahnya menyingkirkan sedikit ‘hiasan’ pada makanan yang hendak Anda potret.

Bukan hanya makanan, benda-benda lain yang juga ada di atas meja, seperti sendok, garpu, atau vas bunga, perlu Anda tata sedemikian rupa.

Usai memotret dengan teknik di atas, Janelle menyarankan, editlah foto agar obyek terlihat lebih fokus dan menarik dari segi warna.

Kendati diperlukan, bukan berarti Anda bisa mengedit foto semaunya. Bila ingin menggunakan filter warna, sebaiknya pilih yang tidak jauh dari warna asli makanan tersebut.

ilustrasi pesan makan onlinePhoto by Ella Olsson on Unsplash ilustrasi pesan makan online

Dengan bocoran tips di atas, kini saatnya Anda menghasilkan foto menarik dan ikuti kompetisi foto #GoGreeners yang diadakan oleh Gerakan Indonesia Diet Kantong (GIDKP).

Sebagai informasi, #GoGreener merupakan program inisiasi GoFood, layanan pesan antar makanan online yang juga bagian dari Gojek, dalam mengurangi pemakaian alat makan plastik sekali pakai.

Lewat program yang diluncurkan pada pertengahan Juli lalu tersebut, GoFood ingin memudahkan konsumen, mitra merchant, dan driver dalam menjalani gaya hidup ramah lingkungan.

Komitmen tersebut, GoFood lakukan dengan menyediakan pilihan untuk tidak membeli alat makan sekali pakai dalam pemesanan makanan dan menyediakan tas pengantaran yang dirancang khusus bagi mitra driver.

Dengan begitu, polusi sampah plastik yang membahayakan lingkungan diharapkan dapat berkurang.

Bekerja sama dengan GIDKP, GoFood pun berharap komitmennya dalam menjaga lingkungan tersebut dapat dilakukan secara masif oleh masyarakat, termasuk Anda.

Yuk, kurangi sampah plastik dengan cara asyik lewat kompetisi foto #GoGreeners berhadiah Green Kit eksklusif senilai 300 ribu rupiah.

Adapun hadiah tersebut terdiri dari Du'anyam foldable eco bag, tumbler, spork, food container, dan reusable straw.

Untuk info selengkapnya, silakan cek di sini. Kompetisi ini akan berlangsung hingga 30 November 2019. Jangan sampai ketinggalan, ya!

Baca tentang

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com