Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Buruk Berita Hoax pada Kesehatan Mental, Ini Penjelasannya

Kompas.com - Diperbarui 25/01/2023, 16:55 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

Sebelum memercayai sebuah kabar, tanya dulu diri sendiri, apakah sumbernya dapat dipercaya? Untuk menghindari berita hoax, ada baiknya kita lebih jeli dalam memverifikasi sumber datangnya berita, agar tidak ada kabar hoax.

Belajar menilai kabar

Menurut penelitian, orang yang sulit menilai keaslian sebuah kabar di televisi, koran atau media sosial, cenderung mengalami gangguan pada kesehatan mentalnya.

Oleh karena itu, belajar menilai informasi yang diterima, misalnya mencerna apakah info itu masuk akal, menjadi cara tepat dalam mempersiapkan diri dalam menangkal berita hoax.

Periksa waktu penerbitan informasi

Dalam hal ini, waktu penerbitan informasi, memerankan peran penting dalam penyebaran kabar hoax. Sebab, banyak berita yang sudah tidak relevan, kemudian dirilis lagi untuk memanaskan suasana. Akibatnya, banyak orang yang bisa terkena dampak buruknya.

Bertanya pada ahli

Untuk lebih memastikan lagi, bertanya langsung kepada ahli dalam bidang tertentu. Misalnya, bertanya kepada ahli hukum, mengenai informasi tidak jelas mengenai kasus hukum tertentu, yang ramai beredar di masyarakat.

Selain itu, kita pun bisa memanfaatkan situs-situs yang menyediakan layanan pengecekan fakta, agar berita hoax dapat dihindari.

Lawan dengan humor

Salah satu cara ampuh dan positif dalam memerangi perasaan yang didapatkan setelah membaca berita hoax ialah dengan tertawa. Humor atau candaan dianggap efektif dalam memerangi stres dan kecemasan, akibat hoax.

Mulai beraksi

Mengubah perasaan amarah, stres, dan kecemasan menjadi aksi disebut bisa membantu, seperti membuat petisi untuk menghilangkan berita hoax hingga melakukan protes.

Hal ini diyakini efektif untuk mengalahkan rasa stres yang kita rasakan, setelah membaca berita hoax.

Sebelum memercayai berita secara utuh, cari tahu kebenarannya, dengan bertanya kepada ahli, serta melihat kredibilitas sumbernya.

Selain itu, tak ada salahnya bersikap skeptis, dengan tidak mudah memercayai suatu informasi. Jika bukan kita yang menyaring berita hoax supaya tidak “menyerang” diri sendiri dan orang-orang terdekat, siapa lagi?

Baca juga: Mengajarkan Anak agar Tak Mudah Percaya Hoaks di Internet

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com