Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/10/2019, 21:00 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Ini adalah pertanyaan banyak orang yang -mungkin, tetapi tidak pernah ditanyakan. Seberapa banyak hubungan seks yang normal dalam ikatan perkawinan?

"Pernikahan tanpa seks adalah hal yang nyata. Itu adalah epidemi. Ada banyak orang yang tidur sendirian, menikah, namun tetap 'sendirian'."

Begitu kata Dr. Doug Weiss, Direktur Eksekutif Heart to Heart Counseling Center di Colorado Springs, Amerika Serikat.

Pada tahun 2015, frasa "perkawinan tanpa seks" dilaporkan sebagai salah satu frasa paling banyak dicari orang terkait seks dan pernikahan.

Seperti diberitakan The New York Times, 21.000 orang mencari dengan kata kunci itu, setiap bulannya.

Baca juga: 5 Tanda Seseorang Alami Kecanduan Seks

Weiss mengaku telah melihat banyak pasangan yang hidup dalam pernikahan, namun tanpa keintiman seksual. Dia menegaskan, kondisi semacam ini banyak terjadi.

Mereka yang tidak secara fisik terhubung lewat seks dapat berlangsung selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bahkan puluhan tahun.

"Saya pernah tahu ada pasangan yang selama 20 tahun tidur di ranjang yang sama, tapi tak pernah berhubungan seks," kata Weiss kepada laman Good Morning America.

Heather Hawkins dan suaminya, Nathaniel Hawkins, mengaku isu pernikahan tanpa seks merupakan hal yang terus mereka perjuangkan sejak menjadi pasangan suami-istri selama hampir 20 tahun.

"Itu menyakitkan. Terutama karena ketika saya berbicara dengan teman-teman saya tentang hal itu, mereka tidak mengerti."

"Mereka mengeluh tentang betapa suami mereka menginginkan seks, hal itu membuat saya merasa, mungkin ada sesuatu yang salah dengan saya," kata Heather.

Baca juga: Kehidupan Modern Membunuh Gairah Seks Perempuan

Sekarang, Weiss dan sejumlah dokter lain menemukan sesuatu yang baru, terkait kurangnya keintiman fisik dalam perkawinan.

Mereka menyebutnya "anoreksia keintiman". Sebuah gangguan di mana seseorang dalam suatu hubungan menahan emosi untuk keintiman, spiritual, dan seksual dari pasangannya.

"Pernikahan tanpa seks terjadi karena beberapa alasan. Yang pertama adalah keintiman anoreksia, di mana ada kondisi yang menahan hasrat itu secara aktif."

Begitu kata kata Dr Weiss, yang pertama kali mengkaji istilah tersebut setelah melihat kurangnya keintiman dalam hubungan kliennya, yang terungkap sepanjang sesi konseling.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com