Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/10/2019, 10:07 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Boldsky

KOMPAS.com - Orangtua adalah orang yang paling mengenal anaknya sendiri. Setiap orangtua pasti ingin yang terbaik untuk buah hatinya dan terus berusaha melindungi mereka.

Menegur ketika anak berbuat hal yang tidak seharusnya menjadi salah satu ungkapan rasa sayang orangtua.

Namun, tak sedikit orangtua yang menegur bahkan memarahi anak di depan orang lain, membuat hal tersebut seolah umum dilakukan.

Padahal, memarahi anak di depan orang-orang ternyata bisa membawa dampak buruk terhadap perkembangan anak kelak. Apa saja dampaknya?

1. Anak mungkin menganggapnya sebagai hinaan

Ambilah contoh ketika anak berkelakuan tidak baik di depan kerabat. Orangtua mungkin akan memarahinya atau memberi hukuman lain sebagai cara mendisiplinkan mereka. Namun, berbicara kasar ketika ingin memperbaiki kesalahan anak justru bisa membuat anak merasa terhina.

Bukannya mengubah sikapnya, anak justru akan bersikap makin buruk.

Jika mereka berkelakuan kurang baik, lebih baik orangtua menjelaskan tanpa emosi pada anak apa yang menjadi kesalahannya. Ajak anak berdiskusi menggunakan bahasa yang mudah ia mengerti.

Baca juga: 5 Cara agar Anak Mendengarkan Orangtua

2. Berdampak pada kesejahteraan emosional

Memarahi anak di depan kerabat atau orang tak dikenal bisa membuat anak merasa tersakiti. Omelan secara konstan dapat membuat anak merasa ditolak, bahkan meskipun orangtua mencintai mereka.

Alih-alih menjadi pribadi yang disiplin, anak justru akan merasa dirinya individu yang buruk. Anak-anak sangatlah polos dan bisa dengan mudah dibentuk sesuai keinginan orangtua.

Jadi, daripada memarahi, lebih baik orangtua menjelaskan pada mereka kebiasaan mana yang baik dan buruk sehingga mereka bisa belajar dari kesalahannya.

Ilustrasi ibu dan anakshutterstock Ilustrasi ibu dan anak

3. Membangun emosi negatif

Ketika orangtua berteriak atau menyalahkan anak di depan orang lain, ada kemungkinan akan meninggalkan rasa rakut dan emosi negatif dalam diri anak. Mereka mungkin saja tumbuh dengan rasa rendah diri ketika berada di depan orang selain anggota keluarga mereka.

Mereka juga berpotensi memiliki rasa ragu dan sering membuat diri mereka dikelilingi hal-hal negatif.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber Boldsky
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com